Kepala Dinas Perhubungan Jember Sunarsono hanya bisa menggelengkan kepala ketika disinggung kenapa nama bandara menggunakan nama bupati Jember pertama itu.
"Saya tidak tahu bagaimana sejarah penamaan bandara itu. Sudah pakai nama itu sejak zaman Pak Samsul. Yang jelas sampai sekarang belum ada yang keberatan dengan nama itu," kata Sunarsono saat dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (14/8/2008).
Karenanya, menurut dia, pemerintahan saat ini yang dipimpin Bupati MZA Djalal sifatnya hanya meneruskan saja.
Sunarsono juga tidak mengetahui apakah penggunaan nama Noto Hadinegoro sudah izin kepada pihak keluarga bupati Jember yang menjabat pada tahun 1929-1942.
Bandara Notohadinegoro yang berada di Desa Wirowongso Kecamatan Ajung merupakan bandara pertama di Kabupaten Jember. Bandara ini hanya bisa digunakan oleh pesawat perintis seperti yang banyak dioperasikan di Papua.
Setelah bertahun-tahun dibangun dan sempat mangkrak, akhirnya bandara ini diujicoba pada Rabu (13/8/2008) dan akan segera dioperasikan. Operasionalnya bandara ini sendiri masih menunggu izin dari Dirjen Pehubungan Darat. (gik/gik)