Pulau Madura Dibanjiri PSK Menjelang Panen Tembakau Datang

Pulau Madura Dibanjiri PSK Menjelang Panen Tembakau Datang

- detikNews
Rabu, 13 Agu 2008 09:46 WIB
Sumenep - Setiap kali memasuki panen tembakau, selalu dijadikan kesempatan untuk meraup keuntungan besar oleh pekerja seks komersial (PSK). Para PSK yang datang dari berbagai kota di Jawa Timur, 'menyerbu' Pulau Madura yang notabene sebagai kabupaten penghasil daun emas.

Tak ayal lagi, jika laki-laki hidung belang membutuhkan teman kencan, baik pada siang dan malam hari tidak sulit mendapatkan. Para PSK itu sepertinya sudah memahami tempat yang mudah didatangi para hidung belang.

Para PSK ini mangkal diberbagai tempat, seperti di taman kota, warung remang-remang, terminal, serta rumah-rumah penduduk. Bahkan, untuk kelas elit juga mudah dijumpai di hotel.

Di Kabupaten Sumenep, sudah menjadi rahasia umum jika taman adipura di Jalan Trunojoyo menjadi tempat transaksi esek-esek. Bahkan, 3 rumah warga di Kecamatan Saronggi pun juga dijadikan lokalisasi dadakan.

Rafiqi (32), salah seorang warga Kecamatan Saronggi pada detiksurabaya.com mengatakan, setiap kali musim panen tembakau, banyak PSK dari luar Madura mulai menyerbu masuk.

Jika pada hari-hari biasanya hanya terdapat 3-4 orang yang ditampung oleh salah seorang germo, namun saat ini hampir 20 PSK ada di Kecamamatan Saronggi. "Rumah warga yang dijadikan tempat PSK dekat dengan lapangan kerapan sapi, Mas!" kata Rafiqi di rumahnya, Desa/Kecamatan Saronggi, Sumenep, Rabu (13/8/2008).

Satu kali kencan, kata dia, PSK hanya mematok tarif Rp 30.000 - Rp 50.000, dan masih bisa nego tergantung pada kelihaian lelaki hidung belang saat merayu. Bahkan, bagi yang sudah menjadi langganan akan mendapatkan service yang luar biasa.

Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Pamekasan dan Sampang, namun cara aksi PSK untuk menguras uang para hidung belang berbeda dengan di Sumenep. Para PSK yang umumnya berumur 20-30 itu sering mangkal di dekat lampu merah serta tempat makan.

Mereka mematok harga cukup tinggi antara Rp 75.000 - Rp 100.000 sekali kencan. Untuk kelas ekonomi, lelaki hidung belang biasanya mencari yang mangkal di warung remang-remang, sebab, mereka hanya mematok Rp 30.000 - Rp 50.000.

Tempat berkencannya, juga memilih salah satu hotel yang dekat dengan jantung kota. Sekali pakai hanya dikenakan biaya Rp 30.000. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.