Hal ini diungkapkan Ketua Umum Serikat Buruh Gema Nusantara Imam Mustofa, salah satu serikat pekerja di PT Gudang Garam Tbk saat dikonfirmasi detiksurabaya.com melalui telepon selulernya.
"Pasti kami akan melakukan takziah, karena meninggalnya Pak To Hing bagi kami merupakan kehilangan seorang nahkoda yang handal," kata Imam, Kamis (7/8/2008).
Imam menjelaskan, teknis takziah yang dilakukan puluhan ribu karyawan sudah dibicarakan dan direncanakan sebelumnya di internal serikat pekerja masing-masing.
"Jadi kita nanti ada yang datang ke rumah duka, tapi juga tak sedikit yang mungkin langsung ke lokasi pemakaman," jelas Imam.
Imam menjelaskan, keputusan membagi karyawan bertakziah dengan dua kelompok dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan pelayat yang dikhawatirkan mengakibatkan kemacetan.
"Kita tahu diri saja, kalau semua di sana pasti nanti justru akan menghalang-halangi jalannya rombongan mobil jenazah," ujarnya.
Saat ditanya apakah karyawan akan memberikan kenangan terakhir atas kepergian almarhum, Imam Mustofa mengiyakan. Namun kenangan yang diberikan tidak berupa barang melainkan doa.
"Apa yang lebih baik untuk jenazah kalau bukan doa. Dan itu sudah kami lakukan mulai kemarin, dengan bergantian melakukan doa bersama di rumah duka," tutur Imam.
Ditambahkan oleh Imam, dia mewakili karyawan berharap kematian almarhum Rachman Halim diharapkan tidak menjadi mundurnya prestasi di perusahaan rokok tersebut. Dia justru ingin dengan kematian almarhum, akan muncul generasi baru yang bisa semakin membawa PT Gudang Garam Tbk semakin jaya. (fat/fat)