Kejadian ini bermula saat adanya pemadaman mendadak yang dimulai pada pukul 11.00 WIB, Selasa (5/8/2008). Warga yang belum hilang terkejutnya dengan pemadaman mendadak, kembali dikejutkan dengan kembali menyalanya listrik selang 30 menit kemudian. Namun nyala listrik yang juga terjadi secara tiba-tiba tersebut dibarengi dengan naiknya tegangan.
"Lampu itu langsung terang banget, terus dibarengi dengan TV yang langsung hangus," kata So'im (52), salah satu warga di RT 28 RW VI kelurahan Bandar Lor, saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Selasa (5/8/2008).
So'im juga mengatakan, di rumahnya sedikitnya 4 alat elektronik mengalami kerusakan, yaitu almari es, televisi, tape recorder dan pompa air.
Begitu pula dengan keterangan Sukarji, ketua RW VI menyebutkan, di wilayahnya terdapat lebih dari 1.500 Kepala Keluarga, yang diperkirakan mengalami hal yang sama.
"Gardunya kan sama Mas. Meski saat ini saya belum tahu persisnya, tapi saya perkirakan banyak yang alat elektroniknya mengalami kerusakan," kata Sukarji.
Dikatakannya pula, atas kerusakan yang diakibatkan naiknya tegangan listri secara tiba-tiba ini, pihaknya akan mengajukan klaim ke pihak PLN untuk bisa mendapatkan ganti rugi.
"Sekarang sudah mulai saya data, nanti akan saya laporkan ke kelurahan dan selanjutnya kami akan minta ganti rugi ke PLN," imbuh Sukarji.
PLN Mengelak
Secara terpisah pihak PLN UPJ Kediri melalui Cipto Basuki selaku Manajer Unit Jaringan Kediri Kota menolak jika terjadinya kenaikan tegangan listrik secara tiba-tiba ini merupakan kesalahan PLN.
"Pada dasarnya kami telah lakukan penyelidikan pada kasus serupa, dan penyebabnya karena keusilan masyarakat yang mencuri komponen penyetabil tegangan listrik," kata Cipto saat ditemui di ruang kerjanya di Jalan Basuki Rachmad.
Dijelaskannya, komponen yang dicuri berupa kabel berbahan tembaga berdiameter 50 milimeter dan panjangnya berkisar antara 75 hingga 100 centimeter.
Pihak PLN menurut Cipto juga memperkirakan terjadinya kenaikan tegangan secara
mendadak ini kemungkinan juga merupakan tindakan sabotase untuk menjatuhkan citra PLN di masyarakat.
"Kalau melihat nilainya kan tidak seberapa. Karena itu kami memperkirakan aksi pencurian ini juga sebagai bentuk sabotase guna menjatuhkan citra kami," ujarnya serius.
Terkait permintaan ganti rugi oleh warga yang menjadi korban, Cipto mengaku belum dapat memberikan kepastian. Menurutnya penyelidikan masih akan dilakukan. Apabila kejadian tersebut disebabkan keteledoran PLN, maka ganti rugi akan diberikan, namun apabila terjadi karena keusilan masyarakat maka hal sebaliknya akan ditempuh.
Cipto juga mengatakan, saat ini pihaknya bermaksud memberikan laporan ke petugas kepolsiian, mengenai aksi pencurian kabel yang meresahkan masyarakat tersebut. Dia berharap, dengan laporan tersebut, tindakan pencurian kabel tembaga dapat dihentikan.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini