Posisi peti jasad Prajit diletakkan di atas peti Sumiarsih, Rabu (23/7/2008). Lokasinya berada di Blok C-2 sebelah barat makam Sugeng.
Nyanyian puji-pujian dengan iringan gitar yang dinyanyikan puluhan jemaat gereja di Malang, semakin menambah suasana pemakaman menjadi lebih haru.
Prosesi doa yang dipimpin pendeta stevanus Heli Safwan dari Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) mengiringi pemakaman ulang jasad Prajid. "Biarlah Pak Prayit dan Bu Sih tenang bersama," katanya.
Taburan bunga tiga rupa menghiasi pusaran makam dengan batu nisan tunggal berbentuk salib bertulis nama Sumiarsih dan Prajitno.
Prosesi pemakaman yang berlangsung selama 30 menit itu dihadiri para jemaat dari berbagai gereja di Malang. "Mereka adalah orang-orang yang bersimpati terhadap keluarga Bu Sih dan Pak Prajit," jelasnya.
Sebelum, dimakamkan prosesi pembongkaran makam Prajit di TPU Kembang Kuning Surabaya di mulai sekitar pukul 07.00 WIB. Saat makam dibongkar, petugas menemukan jasad Prajit tinggal tulang hanya tersisa pakaian dan kaos tangannya. Jasad Prajit yang tinggal tulang belulang itu, ditata dan dimandikan hingga bersih.
"Sebagai bentuk penghormatan, jasad Prajit tetap dilengkapi dengan pakaian kemeja putih dan celana hitam," jelas Melly dari perusahaan pemakaman Tiara yang mengurus jasad Prajit.
Selanjutnya, jasad Prajit dalam peti itu dibawa ke Malang. Selama proses pembongkaran makam hingga pemakaman ulang di TPU Samaan Malang, Maywati Asturi anak Almarhum Sumiarsih ini mengikuti seluruh jalannya prosesi. (bdh/bdh)











































