.webp)
"Kata Bu Sum kalau bisa satu lubang, jadinya tulang-tulang Prayit dikumpulkan dijadikan satu dalam peti," kata Pendeta Andreas rohaniawan dari Yayasan Pancaran Kasih Malang kepada detiksurabaya.com, Kamis (17/7/2008).
Menurut Andreas, keinginan itu disampaikan Sumiarsih saat bertemu rohaniawan serta pihak keluarganya, Rabu (16/7/2008) malam kemarin.
"Malang menjadi pilihan karena dekat dengan keluarga yaitu anaknya Rusmawati. Itu membuat Bu Sum (panggilan akrab Sumiarsih) memilih di TPU Nasrani Sukun," ujar Pendeta Andreas.
Permintaan ini kata Andreas disampaikan Sumiarsih dan seterusnya dimusyawarahkan oleh keluarga serta para rohaniawan. "Ini hasil pertemuan kami kemarin malam," ungkapnya.
Menurut Andreas Sumiarsih semenjak Tahun 2003 silam sudah menginginkan dikebumikan di TPU Nasrani Sukun, jika ajal menjemput dirinya.
Sementara itu, Andreas selaku perwakilan gereja bersama keluarga akan meneruskan permintaan Sumiarsih dengan mendatangi TPU Nasrani Sukun, Malang.
"Kalau kita tidak bisa ke sana, mungkin perwakilan dari gereja yang akan datang ke TPU Sukun," tegasnya.
Terpisah Muhammad Haris Anwar Kepala Bidang Pemakaman Dinas Pertamanan Kota Malang mengatakan, hingga kini pihaknya belum mendapat permintaan penggalian makam untuk Sumiarsih.
"Biasanya untuk jamaat gereja di Malang dimakamkan di sini (TPU Nasrani Sukun, red)," ujar Haris ditemui detiksurabaya.com di ruang kerjanya satu kompleks dengan TPU Nasrani Sukun, Malang.
Haris mengaku masih menunggu pihak gereja yang dijanjikan oleh Pendeta Andreas akan menemui dirinya hari ini. Itu diektahui setelah Haris menghubungi Pendeta Andreas tentang isu pemakaman Sumiarsih di TPU Nasarni Sukun.
Dari Pengamatan detiksurabaya di Kompleks TPU Nasrani Sukun Jalan Slamet Supriyadi, Malang belum ada tanda-tanda persiapan penyambutan jenazah.
Hanya saja, beberapa pekerja gali kubur tengah menggali tanah di Blok IA. "Tidak tahu ini untuk siapa," ujar salah satu pekerja yang enggan menyebutkan nama. (bdh/bdh)
