Diklaim Tokoh Ghaib Meski Tak Tahu Asal Usulnya

Hongsui Desa Mliwang

Diklaim Tokoh Ghaib Meski Tak Tahu Asal Usulnya

- detikNews
Senin, 07 Jul 2008 10:46 WIB
Tuban - Tokoh mistis yang diyakini warga Desa Meliwang, Kecamatan Kerek, Tuban saat ini tak ubahnya pepunden (tokoh gaib) yang dihormati warga setempat. Meski begitu tak satupun warga bisa menjelaskan siapa sebenarnya Mbah Buyut Sumber Banyu.

Bahkan, sang juru kunci makam Mbah Jalin (68) juga tak tahu siapa dan dari mana sebenarnya sang punden itu. Meski warga mengkalim sebagai keturunan Mbah Buyut Sumber Banyu.

"Jika cerita dari orangtua pendahulu saya, Mbah Buyut adalah pendiri dan yang bubak alas (pembuka hutan) Gunung Tugel. Hingga akhirnya bermukim hingga wafat dan dimakamkan di sini," kata Mbah Jalin saat ditemui detiksurabaya.com di Makam Mbah Buyut Sumber Banyu, Senin (7/7/2008).

Di sisi barat makam Mbah Buyut Sumber Banyu, terdapat sebuah makam lagi. Diyakini warga, makam dengan ukuran cungkup (bangunan peneduh makam) lebih kecil ini merupakan makam abdi dari Mbah Buyut.

Senada diungkapkan sesepuh Mliwang, Mbah Tarsimo. Dia menjelaskan, cerita dari generasi ke generasi di Mliwang hanya mengungkapkan, Mbah Buyut adalah tokoh sebelum zamannya Sembilan Wali ada di Tanah Jawa.

Lain halnya dengan tokoh muda berbasis pesantren, Sullamul Hadi, putra KH Abdul Matin pimpinan Ponpes Sunan Bejagung, di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Tuban. "Beliau bukan Mbah Buyut Sumber Banyu, namun Sayyid Abdullah ulama asal Hadramaut, Yaman," tegas Gus Hadi, sapaan akrabnya yang ditemui terpisah di pondoknya.

Diungkapkan, Sayyid Abdullah berangkat dengan kapal bersama 167 ulama menuju Tanah Jawa. Mereka mengemban misi dakwah yang dikemas dalam kafilah dagang di Tanah Jawa. Sayyid Abdullah didampingi, Sayyid As'ari alias Sunan Bejagung, Sayyid Ibrahim Assammar Qondi dikenal sebagai Ibrohim Asmoro Kondhi.

"Kalau merunut sejarahnya, beliau itu ulama besar yang bertugas melakukan dakwah dengan misi Islamisasi di nusantara," kata Gus Hadi.

Gus Hadi yang terhitung sebagai keturunan Sunan Bejagung menambahkan, jika sampai saat ini tuah Sayyid Abdullah masih kental di Desa Mliwang adalah wajar. Sebab, ulama yang memiliki berbagai kelebihan itu, memang termasuk tokoh sholeh.

Apa korelasinya dengan larangan rumah menghadap ke utara? "Beliau tidak mau dikultuskan. Jika rumah warga menghadap ke utara, sama halnya menghadap langsung dengan makam beliau," kata Gus Hadi.

Dia mengungkapkan, di kompleks makam Sayyid Abdullah juga terdapat satu makam lagi. Makam tersebut, merupakan makam dari sahabat Sayyid Abdullah, namanya juga Abdullah.

Sedangkan perwujudan macam putih, ungkap Gus Hadi, adalah bala tentara milik Sayyid Abdullah. Macan tersebut muncul saat warga membangun rumah menghadap utara atau barat. Maksudnya agar warga tidak sampai mengkultuskan sang tokoh tersebut.

Sementara budayawan Tuban, Moed Subecky menyatakan, di Tuban banyak kisah legenda yang selalu diikuti dengan beragam tradisi. Sekalipun terkadang bisa terbukti kebenarannya, namun tradisi tak lebih dari kultur yang dibuat orang pendahulu kita.

"Sama dengan kisah di Mliwang yang tak ada rumah menghadap ke utara dan barat. Itu sampai sekarang menjadi tradisi yang diugemi kebenarannya," kata Moed Subecky. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.