Sekitar 100 kepala keluarga (KK) dari 4 RT ini menempati rumah sederhana yang dibangun dengan biaya sendiri sejak lima bulan lalu. Rata-rata mereka mengaku terpaksa mendirikan bangunan sederhana di atas jalan tol karena tempat tinggal mereka sudah tidak bisa ditempati.
"Kita tinggal di sini karena terpaksa. Rumah kita terendam lumpur hingga 1 meter," kata Saturi (42) warga RT 1/5 Desa Besuki, Jabon kepada detiksurabaya.com, Minggu (6/7/2008) siang.
Meski terjangan lumpur terjadi lima bulan lalu, namun lumpur yang memenuhi rumah warga saat ini kondisinya sudah mengering. Selain itu, rumah warga yang saat ini mengungsi kondisinya juga sudah rusah. "bahkan rumah saya sudah hampir roboh," ungkap Saturi.
Kenapa warga tidak mengontrak rumah yang lebih layak? Menurut Saturi warga terpaksa memilih mendirikan rumah di atas bekas jalan tol karena mereka takut sisa barang dan bangunan rumah dijarah oleh pemulung. "Kita nggak mau rumah kita dijarah pemulung seperti rumah korban lumpur lainnya," jelas pria yang saat ini jadi pengangguran akibat tempat kerjanya bangkrut terkena terjangan lumpur.
Dari pengamatan detiksurabaya.com di lokasi, rumah yang dibangunan warga korban lumpur ini kondisinya sangan memprihatinkan. selain bangunannya hanya terbuat dari sesek (anyaman bambu), atap bangunannya pun hanya diberi kain terpal. Tidak hanya itu, kondisi mengenaskan lainnya juga tidak adanya sarana MCK bagi ratusan pengungsi yang hidup menderita.
"Untuk mandi dan buang air besar, kita harus lari ke desa tetangga yang jaraknya sekitar 50-100 meter dari sini," ungkap Saturi.
Hal yang sama juga dialami H Mustopa (60). Dia terpaksa medirikan rumah di atas jalan tol karena lumpur kering yang memnuhi rumahnya sudah tidak bisa dibersihkan lagi. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari, Mustopa terpaksa membuat warung kecil-kecilan di atas jalan tol.
Untuk bantuan, saat ini warga hanya mendapat suplai air bersih dari PDAM Sidoarjo. Untuk 100 KK, PDAM menyuplai air bersih sebanyak 1.500 liter yang dijatah selama 3 hari sekali. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini