Namun tindakannya itu malah mendapat teriakan dari para pengguna jalan jika kemacetan telah mencapai Juanda.
"Mereka berpikir bahwa saya terlalu cepat menutup palang pintu karena menurut mereka kereta masih jauh," ujar Yajid kepada detiksurabaya.com di lokasi, Kamis (19/6/2008).
Namun teriakan pengguna jalan itu tidak dihiraukan Yajid. Dirinya tetap menurunkan palang pintu perlintasan. Namun palang pintu itu hanya diturunkan setengahnya sebab jika diturunkan penuh palang pintu itu akan mengenai badan mobil.
Bahkan, kata Yajid, dirinya sempat keluar dari pos penjagaan dan menyarankan mobil yang masih ada di rel KA segera mempercepat laju kendaraannya karena kereta sudah semakin dekat.
Saat KA sudah dekat Yajid memilih menghindar. Sebab jika tidak, dia pasti ikut terseret kereta. Yajid juga mengaku bahwa permukaan jalan sempat bergetar cukup keras saat terjadi tabrakan. (iwd/fat)