Selain menggondol uang senilai Rp 20 juta dan perhiasan emas seberat 3 ons, kawanan rampok juga melukai Agus di bagian perut sepanjang 13 cm, paha kanan, dan kaki sebelah kanan. Akibatnya Agus harus menjalani perawatan medis di IRD Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang.
Selain melukai Agus, para perampok juga menganiaya Aris (11) dan Sapiah (50), ibu korban. Kedua juga mengalami luka memar di bagian kepala, tangan, dan punggung karena keganasan para pelaku.
"Saya ini dibacok pakai clurit hingga patah, tak tahu saya hanya luka memar seperti ini. Rampok langsung masuk dari pintu belakang dan masuk ke dalam kamar kami," ujar Satiah (30), istri Agus saat ditemui detiksurabaya di IRD RSSA Malang.
Sebelum kabur, kawanan perampok menyekap Agus bersama Satiah, Aris, Sapiah, Mudi (30) beserta istrinya Iim (29) di kamar masing-masing.
"Kaki, tangan kita ini diikat menggunakan kawat, mulut juga ditutup pakai lakban. Kami ditinggalkan di kamar masing-masing," kata Sapiah.
Peristiwa yang terjadi pagi tadi membuat kaget keluarga Agus. Karena kawanan perampok bercadar berjumlah tujuh orang ini tiba-tiba masuk ke dalam kamar, dan langsung membabi buta melukai para penghuni rumah.
"Suami saya dalam posisi tidur langsung dibacok pakai clurit. Kemudian mereka membuka semua isi lemari serta laci. Pelaku sempat bilang bahwa mereka disuruh seseorang untuk mengambil uang," tutur Satiah.
Sementara itu, aparat kepolisian dari Polsek Kalipare bersama Polres Malang yang mendapat laporan, saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan barang bukti.
"Kita masih dalami olah TKP serta keterangan korban serta saksi," tegas Kasat Reskrim Polres Malang AKP Sunardi Riyono. (bdh/bdh)