Warga di sekitar rumah Joko Suprapto di Dusun Bangsri, Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengenal Joko sebagai sosok yang sangat tertutup dan misterius.
"Setahu saya, beliau lebih sering tidak berada di rumah. Paling sehari di rumah, di luar rumahnya bisa sampai 2 hingga 3 hari," kata Ketua RT 04 RW 12, Sunaryo (51), saat ditemui detiksurabaya.com di sawah sebelah rumah Joko Suprapto, Sabtu (24/5/2008).
Sunaryo menambahkan, Joko juga dikenal sebagai sosok yang jarang bergaul dengan tetangganya. Hal itu terbukti, meski diketahui sebagai donatur dan pendiri beberapa masjid di desanya, Joko sangat jarang mengikuti berbagai acara di lingkungannya, seperti pengajian, jama'ah yasin maupun kegiatan lainnya.
Meski demikian, Sunaryo mengaku sosok Joko Suprapto bak pahlawan bagi warga sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Joko dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan.
"Di desa ini hampir semua pembangunan mendapatkan sumbangan darinya. Mulai dari aspal jalan, pavingisasi, hingga pendirian masjid dan perbaikan saluran air," ujar Sunaryo.
Warga lain malah mengungkapkan Joko Suprapto diketahui kaya mendadak dalam 4 tahun terakhir. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh seorang lelaki yang mengaku sebagai kuli bangunan di rumah Joko Suprapto.
"Pak Joko itu mulai tinggal menetap di desa ini sekitar 6 tahun yang lalu, karena sebelumnya selalu pulang pergi Jakarta-Nganjuk. Tapi sudah hampir 4 tahun terakhir kekayaannya bertambah drastis, bahkan satu tahun terakhir dengan salah satunya mendirikan radio itu," kata lelaki berumur 37 tahun yang mewanti-wanti agar namanya tidak dituliskan.
Lelaki dengan perawakan tinggi kurus dan berkumis tipis tersebut juga mengatakan, Joko Suprapto diketahui tak memiliki pekerjaan mentereng. Sepengetahuannya, Joko hanya bekerja sebagai pemilik bengkel mobil dan usaha pembuatan travo listrik.
"Ya, itu Mas tempat usahnya yang juga dulu tempat tinggalnya. Tapi kalau pekerjaan yang lain saya tidak tahu, termasuk apa yang dilakukannya saat tidak di rumah dan di Jakarta dulu," ujarnya dengan nada gamblang sambil menunjukan sebuah gudang tua yang merupakan bengkel mobil milik Joko Suprapto.
Ketika disinggung mengenai keahlian Joko Suprapto yang berhasil menemukan blue energy, lelaki tersebut mengaku tak banyak mengetahuinya. Padahal dia mengaku sering blusukan ke dalam lokasi rumah Joko Suprapto. Bahkan mengenai kemungkinan terdapatnya sebuah laboratorium di dalam rumah Joko, lelaki tersebut mengaku tak mengetahuinya.
"Tidak ada yang dirahasiakan. Setelah ruang tamu ya hanya ada kamar-kamar. Di ruang tengah hanya ada taman kecil, dan terus ke belakang menyatu dengan studio radio Jodhipati FM," katanya.
Meski demikian, lelaki yang mengaku ikut mengerjakan pembangunan rumah Joko Suprapto tersebut mengaku jika di bawah setiap kamar tidur rumah Joko Suprapto terdapat septic tank berukuran sangat lebar yaitu 3X4 meter.
"Sampai saya selesai mengerjakan rumah itu fungsinya masih tetap sebagai septic tank, tapi nggak tahu sekarang," ujarnya sambil kembali mewanti-wanti agar namanya tidak disebutkan dalam berita.
Namun dia mengaku percaya jika Joko Suprapto merupakan penemu blue energy air yang bisa dijadikan pengganti BBM tersebut. "Meski belum pernah lihat sendiri, insya Allah saya percaya, karena Pak Joko juga dikenal pintar. Dia bahkan juga yang mencoba teknologi tenaga surya sebelum adanya listrik masuk ke Desa Ngadiboyo," pungkasnya.
Foto: Joko Suprapto Repro Metrotv (bdh/bdh)