Ratusan warga RT 07 RW 02 Dusun Kedung Dawung Desa Wonorejo Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun yang memenuhi rumah duka tak mampu menutupi kesedihannya.
Supartin (35), istri korban tak kuasa menahan tangis saat jenazah suaminya diturunkan dari mobil ambulan. Dia langsung jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah kerabat yang kebetulan lokasinya bersebelahan dengan rumahnya.
Selain meninggalkan seorang istri Yaimin juga meninggalkan seorang putra yang baru berusia 4 tahun.
Jenazah korban tiba di rumah duka dini hari ini Rabu (7/5/2008) sekitar pukul 01.15 WIB setelah dilakukan otopsi di RSU Dr Sudono Madiun sejak pukul 18.00 Selasa (6/5/2008).
Kapolres Madiun AKBP Andy Hartoyo yang didampingi para perwira Polresta Madiun turut menyambut kedatangan jenazah.
Sebelum meninggalkan rumah duka, Kapolres berjanji akan mengusut tuntas kasus penembakan ini.
"Siapapun pelakunya kita akan tindak sesuai dengn hukum. Dan saya mohon keluarga tabah dan sabar atas musibah ini," katanya.
Yaimin tewas setelah dadanya diterjang 4 timah panas. Informasi yang dikumpulkan, korban yang bersama 4 kawannya diduga sedang melakukan pencurian kayu di hutan jati petak 48-50 KPH Madiun, Selasa (6/5/2008) pukul 17.00 WIB.
Namun naas, saat itu patroli gabungan polisi hutan dan anggota dari Polwil Madiun sedang melintas. Mendengar suara aktivitas penebangan kayu, para petugas itu pun curiga.
Setelah mencari sumber suara, ternyata petugas melihat ada 5 orang yang sedang menebang kayu. Melihat aksinya diketahui, 5 orang itu berusaha kabur dari sergapan petugas.
Namun naas, salah satu dari mereka harus kehilangan nyawanya setelah seorang anggota polisi Bripka H melepaskan tembakan. Salah satu warga yang tersungkur itu adalah Yaimin, sedangkan 4 rekannya lolos. (gik/gik)