Menurut Kepala Sekolah SMPN 2 Jember, Sunaryono bahwa kerusakan itu terdiri dari lembar jawaban sobek dan rusak saat siswa menghapus jawaban yang salah.
"Ada 11 lembar jawaban yang rusak. Dua lembar jawaban yang sobek sehingga tidak dipakai. Dan 9 lembar jawaban yang rusak setelah siswa mengerjakan ujian. Kertas jawaban itu mengelupas saat dihapus sehingga hampir bolong," kata Sunaryono kepada wartawan.
Penyebabnya, imbuh Sunaryono, karena kualitas kertas lembar jawaban memang tidak sebaik tahun kemarin. "Saat akan ujian sudah diingatkan jika kualitas kertas ujian turun, jadi siswa harus berhati-hati. Ternyata itu terbukti di SMP 2," ujarnya.
Lembar jawaban yang rusak itu diketahui ketika siswa sedang mengerjakan ujian. Akibatnya beberapa siswa harus mengulang mengisi lembar jawaban yang baru. Sunaryono mengharapkan para peserta ujian nasional untuk lebih berhati-hati.
"Jangan-jangan ada kasus serupa terjadi di sekolah lain tetapi tidak lapor para pengawas. Takutnya lembar jawaban itu tidak terbaca ketika dikoreksi nanti," tegasnya.
Di Kabupaten Jember sendiri, Unas tingkat SMP ini diikuti oleh 25.937 siswa dan sederajat, serta siswa SMP Luar Biasa. (fat/fat)