Meski dia dinyatakan sebagai pahlawan buruh karena keberaniannya, dalam peringatan Hari Buruh atau yang biasa disebut May Day namun jasa-jasanya seakan terlupakan. Bahkan, makam Marsinah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur tak terawat dan jarang ada yang mengunjunginya.
Pantauan detiksurabaya.com, Kamis (1/5/2008) di lokasi pemakaman Marsinah, makam yang di cat biru hanya mendapat perawatan dari pihak keluarga. Makam yang dibangun dan dilengkapai pagar tersebut tampak kotor di sekitarnya.
Bukan hanya makam Marsinah yang terlupakan, jasa-jasanya juga seakan tenggelam ditelan bumi. Nama besar Marsinah sebagai pahlawan buruh tak terdengar gaungnya di saat perayaan Hari Buruh yang jatuh hari ini. Hal ini membuat keluarga Marsinah sangat terpukul.
"Kulo ngewakili keluarga nggih sejatosipun nyuwun kanti sanget, supados Marsinah niku mboten dipun laleaken ngoten kimawon. (Saya mewakili keluarga ya sebenarnya sangat berharap, bagaimana agar Marsinah itu tidak dilupkan begitu saja)," kata Mursini (39) bibi Marsinah yang saat ini mendiami rumah mendiang Marsinah.
Dia mengungkapkan, rekan-rekan kerja Marsinah di awal-awal kematiannya sangat rajin mengunjungi makam Marsinah. Namun rutinitas itu tiba-tiba menghilang.
"Nggih ingkang nyekar namong keluarga. Riyen sakjane kathah, tapi mboten ngertos menopo kok sakniki sami ical. (Selama ini yang nyekar ke makam Marsimah ya hanya keluarga. Dahulu sebenarnya banyak, tapi tidak tahu kenapa sekarang hilang semua)," ujar Mursini.
Mursini berharap, rekan-rekan Marsinah kembali melakukan aktivitas mendatangi makam Marsinah. Bahkan pihak keluarga masih tetap berharap agar kasus kematian Marsinah diungkap. Keluarga berharap agar otak kematian Marsinah dapat segera ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
"Ngantos sak meniko keluarga nggih taksih ngarep-ngarep sinten ingkang mateni Marsinah sageto ditangkep. (Hingga sekarang keluarga juga masih berharap agar pelaku pembunuh Marsinah bisa ditangkap)," kata Mursini dengan mata berkaca-kaca.
Keluarga, jelas dia, sangat sedih dan terpukul karena hingga saat ini pelaku pembunuh Marsinah belum ditangkap. Apalagi, Marsinah mati dengan cara yang sangat tidak wajar.
Marsinah semasa hidupnya bekerja sebagai buruh pabrik arloji di Rungkut Sidoarjo, mati dengan cara yang sangat misterius. Jasadnya ditemukan di tengah hutan di Nganjuk pada 9 Mei 1993 silam. Dia berjuang dan memimpin aksi unjuk rasa rekan-rekannya yang di PHK secara sepihak di tempatnya bekerja, PT CPS.
Foto:makam Marsinah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk./Samsul Hadi
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini