Sekitar empat bulan lalu, pria asal Bangil, Pasuruan ini mencoba gantung diri di sebuah pohon yang berjarak sekitar 1 Km dari tempat tinggalnya. Untungnya, aksi nekat korban berhasil digagalkan oleh seorang perangkat desa yang kebetulan melintas di tempat korban hendak bunuh diri.
"Sebelumnya sekitar 4 bulan lalu korban pernah mencoba bunuh diri, namun, berhasil digagalkan. Semua itu ternyata diulang kembali oleh korban pagi ini," ungkap Indun Purba mertua korban saat mengantar jenazah Zainal Abidin ke RSI Gondanglegi, Kabupaten Malang, Senin (14/4/2008).
Untuk kedua kalinya, lanjut Indun, korban juga pernah mengulangi aksinya bunuh diri sekitar 1,5 bulan lalu. Tempatnya di depan rumah pada sebuah pohon jambu. "Tapi untungnya pohon jambu itu putus pada batangnya hingga gagal bunuh diri," ujar Indun.
Dan yang ketiga kalinya, Zainal Abidin berhasil mengakhiri hidup dengan gantung diri di belakang rumah dengan menggunakan seutas tali. Tubuh bapak satu anak ini ditemukan tewas pukul 05.30 WIB, pagi tadi.
Tapi, dalam olah TKP yang dilakukan polisi, petugas sempat menemukan sebuah botol minuman jenis Anggur beranak yang biasa diminum wanita usai melahirkan, serta sebuah tablet obat penghilang rasa sakit pinggang. "Mungkin saja sebelumnya diminum oleh korban, karena terlihat volume minuman berkurang," kelas Kapolsek Gondanglegi AKP Fatkhur Rokhman.
Fatkhur menduga, korban selama ini mempunyai tanggungan utang kepada orang lain. Hal itu diperkuat dengan ditemukannya beberapa lembar tagihan dalam dompet korban. "Korban orangnya pendiam, tidak terbuka. Jadinya tak mengetahui secara jelas permasalahan yang tengah dihadapi," imbuh Fatkhur.
Kini kematian Zainal Abidin meninggalkan kesedihan pihak keluarga terlebih Indari Ernawati sang istri baru melahirkan anak pertama dari pernikahan dengan korban selama dua tahun ini. Tak satupun keluarga mengetahui alasan korban mengakhiri hidupnya. (bdh/bdh)