Gara-gara Riset IPB, Penjualan Susu di Sumenep Turun Drastis

Gara-gara Riset IPB, Penjualan Susu di Sumenep Turun Drastis

- detikNews
Minggu, 02 Mar 2008 15:02 WIB
Sumenep - Gara-gara adanya kabar tentang susu formula yang terkontaminasi bakteri Enterobacter sakazakii, pemilik swalayan di Kabupaten Sumenep mengeluhkan turunnya omset penjualan susu formula bayi.

"Maraknya informasi bakteri yang ada dalam susu formula dan makanan bayi, omset penjualan susu bayi menurun hingga 75 persen. Bahkan, sejak kemarin hingga Minggu sore ini, mulai tidak laku," kata Nurus Salam salah satu pemilik toko swalayan di Jalan Panglima Sudirman Kota Sumenep, pada detiksurabaya.com, Minggu (2/3/2008).

Gencarnya pemberitaan soal hasil riset IPB, kata dia, sangat berpengaruh besar terhadap penjualan susu formula bayi. Biasanya, setiap hari mampu menjual hingga 150 kotak dari berbagai merek, tapi sejak dua hari terakhir ini malah tidak laku.

"Seharusnya, pemerintah dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) segera bertindak dan mengambil kebijakan, sebab, masyarakat benar-benar resah dan ketakutan," tuturnya.

Salah satu pengunjung toko swalayan, Ny Marimah (41) warga Kota Sumenep sambil menggendong bayinya yang berumur 5 bulan, mengaku ketakutan dengan pemberitaan media massa yang menyebutkan susu formula bayi diduga mengandung racun berbahaya.

"Bayi saya ini setiap harinya biasa dibantu susu selain ASI, tapi sejak ada informasi susu berbahaya itu, saya tidak pakai lagi," ujar Mariyamah sambil berlalu.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, dr Susianto, saat dihubungi via telepon selulernya mengaku kebingungan untuk melakukan pemantauan terhadap susu formula bayi yang dikabarkan mengandung bakteri Enterobacter sakazakii. Sebab, tidak ada edaran resmi dari BPOM maupun dari pemerintah pusat.

Ia mengakui, jika masyarakat saat ini benar-benar resah dan butuh ketegasan dari yang berwenang. "Kalau kami di daerah tidak bisa apa-apa, tapi upaya untuk menanyakan kepada Dinkes Jatim sudah dilakukan, tapi belum ada respon," ujarnya. (bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.