Untuk menghindari terjadinya kecelakaan di tempat ini, para pengendara yang melintasi diharap untuk menyalakan lampu kendaraannya serta mengurangi kecepatan.
Menurut Sayuti salah seorang warga Desa Supit Urang Kecamatan Candi Puro, kabut tebal ini mulai tejadi sejak satu minggu lalu. Kabut tebal ini muncul mulai pagi hingga sore. Bahkan. Apalagi sore hari, kabut di jalur Lumajang-Malang ini semakin tebal dan mempersempit jarak pandang.
"Pengedara harus berhati-hati dan mengurangi kecepatan, jika melintasi Piket Nol," kata Sayuti kepada detiksurabaya.com, Rabu (20/2/2008).
Sementara, hal yang sama juga diungkapkan Ihsan warga Desa Supit Urang lainnya. Menurutnya, yang paling berbahaya di Piket Nol jika hujan menguyur kawasan ini. Karena selain berkabut, jalanan juga bertambah licin.
"Sebaiknya pengendara yang melintas berhenti dulu. Bisa-bisa kendaraan masuk jurang," ujarnya.
Selain berkabut dan licin, kawasan Piket Nol apabila turun hujan juga rawan longsor. Karena pepohonan yang berada di atas perbukitan di kawasan itu tandus dan gersang. Namun bagi masyarakat yang belum pernah lewat jalur ini, akan sedikit terbantu dengan adanya masyarakay yang menjadi pemandu atau 'joki'.
(bdh/bdh)