Saking cintanya, warga Dusun Mirigerot, Desa Sukoanyar, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri bunuh diri di rumah pacarnya, Supiah (25) di Desa Kranding, Kecamatan Mojo.
Peristiwa itu bermula saat pria yang berprofesi sebagai petani mendatangi rumah pacarnya pukul 06.00 WIB pagi tadi.
"Saat datang, dia membawa botol kecil minuman berwarna kuning keruh. Sesampainya di rumah, minuman tersebut diminum hingga tersisa separuhnya," kata Supiah saat menjalani pemeriksaan di Polsek Mojo dengan sesunggukan, Selasa (19/2/2008).
Namun sekitar pukul 08.30 WIB, Yusuf meminta izin untuk ke kamar kecil. Setelah lama tak kembali, Supiah yang sebelumnya diajak berbincang-bincang berusaha mencarinya.
Namun betapa kagetnya, ketika pintu kamar mandi dibuka, tubuh Yusuf telah tergeletak lemas tak bernyawa dengan celana panjang terbuka. Saat ditemukan, dari alat kelamin Yusuf tampak mengeluarkan sperma.
Mengetahui pacarnya tewas dengan cara bunuh diri, Supiah memberitahukan peristiwa itu ke ayahnya, Matroji (40) dan diteruskan ke Polsek Mojo. Dari hasil olah TKP, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Polisi hanya menemukan sepucuk surat yang ditujukan ke Supiah.
Surat tersebut berisi permintaan maaf korban kepada Supiah, karena telah merepotkan dan menggunakan rumahnya untuk bunuh diri. Selain itu, dalam surat itu juga tertuang alasan korban mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, yakni adanya larangan dari orang tuanya untuk melanjutkan hubungan dengan pacarnya ke jenjang pernikahan.
Supiah yang oleh Polsek Mojo dijadikan saksi dalam pemeriksaan mengaku tak menyangka kekasihnya nekat mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu. Dia juga mengaku sama sekali tak mengerti adanya rencana bunuh diri tersebut.
"Ndak ngerti, sebelum masuk kamar mandi juga ngobrol seperti biasa dengan saya. Nggak ada tanda-tanda dia sedang bersedih," kenangnya. (fat/fat)











































