Warga yang histeris ini hanya membawa sebagian barang maupun harta bendanya saja. Bahkan beberapa ibu berlari sambil menggendong bayi maupun menggandeng anak-anaknya yang masih kecil.
Suasana yang gelap gulita, membuat beberapa anak menangis ketakutan. Suasana mencekam, untuk penerangan hanya menggunakan lilin. Sebagian besar di pusat kota Situbondo sudah gelap total karena listrik dipadamkan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.
Para pengungsi masih terus mengalir. Selain ke DPRD, sebagian tersebar di beberapa lokasi seperti masjid maupun gedung sekolah yang masih terbebas dari banjir.
Luapan air terus merengsek naik dan meluas. Di Jalan Merak Kelurahan Patukan maupun di Adirejo, permukiman warga sudah terendam 50 cm hingga 70 cm.
Sedangkan, di Desa Sledreng, Kecamatan Kapungan, belasan rumah sudah terendam banjir dengan ketinggian 1 meter. Sedangkan ratusan rumah di Desa Plaosan yang berada di bantaran sungai semakin tenggelam dengan ketinggian air mencapai 2-3 meter.
(gik/gik)