.webp)
Akibat pembatalan ini, suhu politik di calon kota minyak ini memanas dan membuat aparat kepolisian bersiaga penuh. Sekitar 800 personel Polri di jajaran Polwil Bojonegoro disiagakan pada sejumlah lokasi vital. Diantaranya, gedung Pemkab, DPRD, KPUD, serta ditiap persimpangan jalan di dalam Kota Bojonegoro.
"Yang pasti kami kerahkan seluruh kekuatan yang ada. Paling tidak jangan sampai kami kecolongan oleh para perusuh," kata Kabag Operasional Polres Bojonegoro, Kompol Suharyono pada detiksurabaya.com saat melakukan patroli di depan gedung pemkab, Jumat (8/2/2008).
Polres juga telah menerima surat sebuah kelompok masyarakat yang berisi tentang izin mengadakan unjukrasa hari ini. Beredar kabar bahwa pengunjukrasa itu adalah massa pendukung Suyoto-Setyo Hartono (bupati-wabup terpilih). Namun sampai berita ini dimuat, belum ada tanda-tanda aksi tersebut sedia digelar.
Selain dari Polwil dan Polres Bojonegoro, pasukan pengaman yang diplot di Bojonegoro juga berasal dari Polres Tuban, Lamongan, Kediri, Jombang, Mojokerto, serta Brimob Polda Jatim. Sebuah truk rantis dan satu water cannon sudah disiagakan di depan gedung Pemkab Bojonegoro.
Sementara, rombongan pejabat Pemkab Bojonegoro telah berangkat menuju Grahadi Surabaya pukul 09.30 WIB tadi. Termasuk didalamnya adalah Bupati Santoso dan Wabup Talhah. Mereka akan mengikuti prosesi serah-terima jabatan bupati dan wakil bupati Bojonegoro kepada pejabat sementara (Pjs) Bupati Bojonegoro yang ditunjuk oleh mendagri.
Seperti diketahui, proses Pilkada Bojonegoro pada 10 Desember 2007 lalu masih menyisakan persoalan hukum. Yaitu terkait gugatan atas keabsahan pencalonan Letkol Setyo Hartono, perwira TNI aktif Departemen Pertahanan RI, menjadi calon wakil bupati peserta pilkada mendampingi Suyoto (Ketua DPW PAN Jatim). (fat/bdh)
