Ketinggian dan diameter tersebut diperkirakan akan terus bertambah, karena saat ini kubah lava masih dalam tahap pertumbuhan, dan tidak menutup kemungkinan akan menyamai induknya yang memiliki ketinggian 1.731 diatas permukaan air laut (dpal).
Prediksi itu disampaikan oleh petugas pemantau Gunung Kelud di Pos Pantau Margomulyo Kediri Jawa Timur, Khoirul Huda dengan dasar jumlah gempa hembusan yang menyertai pertumbuhan kubah lava dalam satu hari bisa mencapai 1.500 kali.
"Bukan hanya intensitasnya yang tinggi, amplitudanya juga besar. Bahkan tak jarang tercatat hingga overscale," kata Khoirul Huda, Minggu (20/1/2008).
Namun sayang, Khoirul Huda mengaku hingga hari ini belum mengetahui secara pasti ketinggian kubah lava.Data terakhir dari hasil pengukuran pada tanggal 27 Desember 2007 menunjukkan ketinggian 210 hingga 230 dpal.
Untuk diameternya dipastikan telah melebihi 400 meter, karena seluruh permukaan danau kawah telah tertutup oleh batuan andesit kubah lava. "Mungkin akhir bulan Januari ini saya dan teman-teman akan mengukurnya
lagi," lanjutnya.
Diperkiraka oleh Khoirul, dalam kurun waktu 2 tahun mendatang ketinggian kubah lava yang di masyarakat awam disebut anak Gunung Kelud, akan menyamai ketinggian induknya.
Terkait potensi terjadinya letusan, Khoirul Huda mengatakan jika kemungkinan kecil. Hal ini dilihat berdasarkan sudah tidak ditemukannya lagi gempa-gempa vulkanik dan tremor yang merupakan awal pengumpulan energi untuk terjadinya suatu letusan.
Namun Khoirul Huda kembali mengingatkan, selama masa pertumbuhan kubah lava, pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih tetap memberlakukan larangan mendekat ke kubah lava dalam radius 3 KM.
Foto: Batuan andesit anak Kelud telah mengeras menyerupai batuan di gunung api pada umumnya. Foto diambil akhir tahun 2007./Samsul Hadi
(gik/gik)