Demikian disampaikan peneliti tanaman kedelai dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang Profesor Adi Sarwono ketika dihubungi detiksurabaya.com, Jumat (18/1/2008).
Transgenik adalah teknologi rekayasa genetika untuk menghasilkan tanaman yang tahan terhadap jamur dan penyakit.
Menurutnya, sSejumlah peneliti berpendapat produk pertanian hasil transgenik bila dikonsumsi dalam jangka panjang berbahaya bagi manusia, bisa menimbulkan penyakit kanker dan alergi. Negara-negara maju seperti Uni Eropa dan Jepang menolak seluruh produk pertanian hasil transgenik.
"Tapi itu masih perlu dibuktikan secara ilmiah," katanya.
Amerika terus mengembangkan pertanian dengan teknologi transgenik tujuannya untuk meningkatkan hasil produksi. Setiap tahun, lahan pertanian transgenik semakin luas.
"Di Amerika, kedelai hasil transgenik ini digunakan untuk pakan ternak, bio ethanol dan tinta," jelasnya.
Sedangkan kedelai impor di Indonesia digunakan menjadi bahan utama tahu dan tempe. Bahkan, sejumlah pengrajin tempe mengidolakan kedelai impor asal Amerika, karena produk tempe yang dihasilkan lebih mengembang dan tahan lama.
Untuk itu, lanjut dia, dengan harga kedelai yang semakin tinggi waktunya petani kedelai untuk menanam kedelai. Apalagi, kualitas kedelai lokal tak kalah dengan kedelai impor bahkan nilai proteinnya jauh lebih unggul.
(bdh/bdh)