Diterjang Hujan, Wisata Rembangan Kembali Longsor

Diterjang Hujan, Wisata Rembangan Kembali Longsor

- detikNews
Jumat, 18 Jan 2008 11:54 WIB
Jember - Setelah awal Januari lalu longsor, kawasan wisata Rembangan di Dusun Rayap Desa Kemuning Lor, Arjasa, Jember kembali longsor, Kamis malam. Titik longsoran juga sama dengan yang terjadi pada Jum'at (4/1/2008) lalu.

Longsoran kali ini mengakibatkan plengsengan sementara yang terbuat dari sak berisi pasir berjatuhan. Sak-sak berisi pasir itu terjun dibarengi lumpur. Sebuah pohon besar yang masih teronggok di pusat longsoran turut terseret tanah longsor, begitu juga dengan tonggak-tonggak dari bambu yang sejatinya untuk menahan laju air.

Tanah yang longsor juga lebih banyak dari longsoran sebelumnya. Longsoran kali ini mengakibatkan selokan air tersumbat sehingga air meluap ke permukiman warga. Untungnya ada jalan kecil yang bisa menjadi jalan air. Akhirnya jalan kecil itu menjadi selokan sementara dan air terus melaju ke jalan utama yang ada di bawah permukiman warga.

Longsor tersebut terjadi setelah daerah tersebut diguyur hujan selama tiga jam. "Hujan mulai sore, deras sekali. Tanah yang sebelumnya longsor akhirnya longsor lagi meski ada tanggulnya, tetapi ternyata tidak kuat menahan tanah longsor," kata Rosidi, rumahnya yang berhadapan langsung dengan pusat longsoran.

Tadi malam, belasan keluarga di dekat titik longsor mengungsi ke rumah tetangga yang jauh dari titik longsor. "Sekarang tiap malam ngungsi apalagi kalau hujan. Saya mohon, titik longsor ini diplengseng dengan teras sering sehingga tidak terjadi longsor lagi," tegas Rosidi.

Titik longsor yang berada di tengah permukiman padat penduduk itu merupakan tebing setinggi 10 meter yang menghubungkan pemukiman di bagian atas dan bagian bawah di dusun tersebut. Longsoran sepanjang 10 meter itu menganga di atas rumah penduduk.

Sementara, sejumlah anggota TNI, Polri dan warga, Jumat (18/1/2008) mulai membersihkan tanah yang longsor di sekitar titik longsoran. Warga mengaku ketakutan dengan longsoran yang kedua kalinya ini. "Kalau memang dipindah harus jelas, lahan dan rumahnya. Karena di sini rumah kami satu-satunya," tegas Rosidi.

Sebelumnya Pemkab Jember berencana merelokasi belasan rumah yang berada di dekat titik longsor. Tetapi warga masih bertahan di rumah mereka masing-masing selama proses relokasi tersebut tidak jelas. Namun jika tidak segera ditanggulangi, tanah longsor mengancam sekitar 50 KK yang berada di kawasan tersebut. (bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.