Ritual Suro Nelayan Blitar Diminati Wisatawan

Ritual Suro Nelayan Blitar Diminati Wisatawan

- detikNews
Jumat, 11 Jan 2008 16:58 WIB
Blitar - Ratusan nelayan Desa Tambak Rejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar menggelar ritual larung sesaji. Ritual itu untuk menyambut datangnya 1 Suro 1941.

Ritual yang digelar tahunan itu mengundang wisatawan domestik maupun macanegara untuk melihatnya. Kondisi pantai yang biasanya lengang, nampak ramai sehingga mereka harus berjubel untuk melihat seluruh prosesi yang dilaksanakan.

Berdasarkan pantaun detiksurabaya.com aneka ragam sesaji telah dipersiapkan sejak pagi. Diantaranya tumpeng raksasa, aneka ragam hasil bumi berupa buah-buahan dan sayuran, kepala kerbau serta selendang cinde puspito.

Sejak pagi kelengkapan prosesi larung telah disiapkan di balai desa setempat. Selanjutnya sesaji yang telah ditempatkan di masing-masing tandu diarak menuju tepi pantai yang diiringi oleh tari-tarian tradisional serta seluruh nelayan yang ada di daerah tersebut.

Sesaat di tepi pantai, tandu-tandu yang bersisi sesaji ditempatkan di salah satu paseban yang sebelumnya memang telah dibangun.

Sejenak pandangan mata wisatawan maupaun undangan dari pejabat pemerintahan yang semula panas akibat pantulan matahari dari laut seakan terasa sejuk. Sebab, dara-dara ayu memainkan beraneka ragam tarian tradisional secara lemah gemulai.

Setelah seluruh rangakaian selesai, sesepuh desa yang juga sebagai juru kunci Pantai Tambak Rejo memulai ritualnya. Tepat di bawah tandu yang berisi sesajian, juru kunci membakar dupa yang diiringi dengan doa-doa agar keselamatan dan melimpahnya rezeki selalu menyertai seluruh nelayan.

"Ritual ini selalu kita adakan setiap Suro. Dengan tujuan mensyukuri atas apa yang diberikan oleh laut selama ini," Kata Ladi (70) Juru Kunci Pantai Tambak Rejo pada DetikSurabaya.com Jumat (11/1/2008).

Menurutnya, laut telah memberikan kehidupan. Untuk itu sebagai wujud syukur pada Tuhan yang telah diberikan, digelar larung sesaji.

Jika sebelumnya hasil tangkapan nelayan sedikit, diharapkan pada hari-hari mendatang akan lebih banyak lagi. "Sesaji-sesaji tersebut akan di larung ke tengah laut. Sehingga dapat menjadi makanan bagi ikan-ikan yang hidup disana," teranganya.

Sesaat setelah Mbah Ladi membacakan doanya, tandu-tandu berisi sesaji tersebut di bawa ke pinggir pantai yang diikuti oleh seluruh nelayan, wisatawan maupun undangan yang hadir di acara ritual.

Kepala kerbau, tumpeng, aneka hasil bumi serta selendang cinde puspito dinaikkan sebuah perahu motor. Setelah semuanya tertata dengan rapi, perahu motor pun bergerak menuju tengah laut yang diikuti oleh puluhan perahu nelayan lainnya.

Sementara itu Bupati Blitar Herry Nugroho ditemui seusai memberangkatkan sesaji ke tengah laut menjelaskan, acara larung merupakan agenda wisata provinsi Jatim yang selalu digelar setiap tahunnya.

Selain melestarikan budaya-budaya yang telah ada, ritual ini akan mengangkat potensi wisata yang ada di wilayah Kabupaten Blitar yang selama ini memang belum begitu dikenal oleh masyarakat luas. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.