Pemicunya sebenarnya cukup sepele. Seorang menggosip dan terdengar anggota Satpol PP yang sedang melintas. "Tanggul jebol kok Satpol enak-enakan nongkrong di pos. Mbok yao turun membantu warga mengungsi atau pasang karung pasir di pintu tanggul," gerutu Hadak, warga kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro, Sabtu (29/12/2007) Pukul 11.30 WIB.
Tak disangka, ucapan karyawan stasiun Kota Bojonegoro ini didengar oleh seorang anggota Satpol PP Pemkab yang sedang berpakaian preman. Dia lalu mengadukan pada atasan dan teman-temannya yang sedang piket di pos Satpol di Gedung Pemkab Bojonegoro yang tak jauh dari alun-alun.
Tak lama kemudian, 2 orang perwira Satpol, yaitu Mustofa dan Jusuf Effendi bersama sedikitnya 8 orang anggotanya memburu Hadak di sebuah warung di jalan tengah alun-alun kota. Mereka lalu menarik kerah baju Hadak dan sebuah tamparan mendarat di pipi Hadak.
Untunglah ada beberapa wartawan yang kebetulan juga sedang berada di warung tersebut. Wartawan lalu melerai pertengkaran itu dengan menarik tubuh Hadak menjauh dari kelompok Satpol.
"Kamu itu jangan asal ngomong. Kami itu tidak tidur tapi jaga banjir. Ayo minta maaf!" bentak Mustofa yang sedang mengenakan celana pendek dengan sebuah handy talkie tergantung disampingnya.
Dengan terpaksa hadak lalu minta maaf dan negloyor pergi menyelamatkan diri. Keributan itu sempat menyita perhatian sejumlah warga yang berada di alun-alun.
(gik/gik)