Goa tersebut berada di komplek Gereja Puhssarang, yang terletak di Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Berbagai ornamen dibuat sedemikian rupa, sehingga menyerupai aslinya, yang terletak di Prancis.
Gereja Puhsarang mulai didirikan pada tahun 1936 oleh pastur setempat, yaitu H. Wolter, CM yang dibantu oleh seorang arkeolog sekaligus aristek Ir. Henricus Maclaine Pont.
Sedangkan Goa Maria Lourdes didirikan pada tanggal 11 Oktober 1998 dan diresmikan pada 2 Mei 1999. Goa Maria Lourdes yang ada di kompleks Gereja Puhsarang juga dilengkapi patung Bunda Maria yang memiliki ketinggian 18 meter dan lebar 17 meter.
Dalam perjalanannya, Gereja Puhsarang dan Goa Maria Lourdes mengalami 4 kali renovasi hingga berbentuk indah seperti saat ini, yaitu pada tahun 1976, 1984, 1998 dan 1999.
Pada awal pendirian Gereja Puhsarang dan Goa Maria Lourdes ternyata mengalami banyak hambatan. Hal ini dikarenakan syarat yag diajukan berupa kelengkapan fasilitas yang harus menyerupai aslinya di Perancis.
"Total ada 8 syarat yang harus dipenuhi, yaitu harus ada sungainya, goa, bukit jalan salib, pondok rosari, penginapan, makam romo, penitipan abu, dan juga tempat air suci. Selain itu juga gereja sebagai syarat mutlak," kata Ketua I Badan Pengelola Lourdes, Lasijo, Minggu (23/12/2007).
Diterangkan oleh Lasijo jika di kompleks wisata religi Gereja Puhsarang dan Goa Maria Lourdes ini semua ornamen diabuat sedemikian rupa sehingga menyerupai aslinya di Prancis.
Pada bagian awal kita akan disuguhi bangunan gereja yang masih menggunakan arsitektur Jawa, yaitu masih adaya gapura yang menyerupai bangunan candi serta adanya altar yang belatar belakang relief jawa kuno.
Keunikan lain terdapat dari bahan yang digunakan unuk mendirikan bangunan gereja. Hampir 80% merupakan bahan bebatuan sungai yang didapatkan dari sekitar lokasi pendirian gereja. Selain itu, di gereja ini kita akan menemukan perpaduan antara seni arsitektur Mojopahit, Jawa, bahkan Hindu dan Budha. "Kita juga bisa melihat struktur busur kayu dan baja tari pada bagian atapnya, yaitu tak digunakannya kayu
dalam susunan penyangga genting," katanya.
Pada bagian dalam, selain melihat Goa Maria Lourdes, kita juga akan menemuka Replika Bukit Gologota yang merupakan tempat tradisi jalan salib. Di bukit ini terdapat 15 stasi atau adean yang menggambarkan perjalanan Tuhan bagi uma nasrani mulai dari menjalani hukuman hingga mengalami kebangkiatan.
Terdapat pula Mussoleum atau tempat penyipanan abu untuk para Romo dari keuskupan Surabaya. Di tempat ini pula tersimpan abu pendiri kompleks wisata religi Gereja Puhsarang dan Goa Maria Lourdes.
Mendekati perayaan natal tahun 2007 ini, kompleks wisata ini selalu ramai dikunjungi oleh umat Kristiani yang tak hanya berasal dari kawasan Kediri, tapi juga dari luar kota bahkan dari luar negeri.
Lingkungannya yang asri menjadikan periadatan terasa lebih khusyuk dan tenang, Bahkan ditempat ini juga terdapat tempat penyimpanan dan pengambilan air suci yang dipercaya dapat menjadi obat mujarab bagi yang mempercayainya.
Di Gereja Puhsarang ini pula, dalam perayaan natal masih menggunakan tradisi adat jawa lengkap denga permainan gamelan yang diselaraskan dengan lagu-lagu peribadatan umat Kristiani.
"Ini merupakan tradisi lama saat pertama kali Krsiten disebarkan di daerah ini. Hingga searang sengaja tetap dipertahankan sebagai ke-khasan Gereja Puhsarang," kata Lasijo.
Foto: Samsul Hadi
(gik/gik)