Peristiwa itu berawal ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Karena ada nyamuk di atas kepalanya, Indah berusaha menangkap nyamuk itu dengan tangannya. Rupanya perbuatan itu menyinggung perasaan sang guru.
Tanpa banyak tanya, Hartiani memukul badan dan kepala Indah dengan sebuah seruling hingga alat musik itu patah. Indah tidak berani melawan perbuatan gurunya itu.
Setibanya di rumah, dia melaporkan hal itu kepada orang tuanya. Khawatir terjadi apa-apa dan melihat luka yang ada di tubuh anaknya, kedua orang tua Indah membawanya ke rumah sakit. Ibu Indah, Tisnawati mengaku sangat menyesalkan perbuatan sang guru.
"Kenapa pada zaman seperti ini masih ada guru yang bertindak kekerasan, apalagi dilakukan oleh guru SMP 3, sekolah standar nasional," katanya, Rabu (19/12/2007).
Karenanya dia minta pada guru dan pihak sekolah meminta maaf kepada anaknya. Indah sendiri masih mengaku sakit dan pusing akibat pemukulan guru tersebut.
"Yang pasti saya malu, karena hal itu dilakukan di depan teman-teman saya. Saya ingin guru itu meminta maaf, saya tidak berbuat nakal di kelas kok," tegasnya.
Sementara itu, sang guru Hartiani masih belum bisa dikonfirmasi. Sedangkan Kepala Sekolah SMP 3 Jember, Poniman mengaku telah menyelesaikan persoalan tersebut.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi karena pada saat itu guru dan murid sudah dalam kondisi lelah setelah melakukan kegiatan belajar mengajar sejak pagi hari.
"Dan itu hanya kenakalan remaja biasa, setelah peristiwa itu secara resmi pihak sekolah sudah meminta maaf pada anak dan guru, jadi tidak perlu diperpanjang. Bagaimanapun tidak dibenarkan pemukulan itu," katanya. (fat/fat)