Bupati Bojonegoro Terpilih: Lupakan Perbedaan yang Ada

Bupati Bojonegoro Terpilih: Lupakan Perbedaan yang Ada

- detikNews
Senin, 17 Des 2007 10:18 WIB
Surabaya - Suyoto, Ketua PAN Jawa Timur ini akhirnya terpilih sebagai Bupati Bojonegoro periode 2008-2013. Suyoto yang berpasangan dengan Letkol Setyo Hartono ini meraup 279.296 suara atau 38,45% dalam pilkada yang berlangsung 10 Desember 2007 lalu.

Pasangan yang berjuluk Toto ini menyingkirkan dua pesaing kuatnya, Santoso (Bupati sekarang)-Budi Irawanto (Ketua DPC PDIP) dan Talhah (Wabup sekarang)-Tamam Syaifuddin (Ketua DPRD Bojonegoro).

Santoso yang juga Ketua Partai Demokrat Bojonegoro yang sebelumnya diprediksi bakal melaju mulus itu hanya puas duduk di peringkat kedua dengan perolehan suara 230.331 suara (31,71%).

Sementara, Wakil Bupati M Talhah yang tak lain Ketua Golkar Bojonegoro yang bergandengan dengan Ketua DPRD setempat, Tamam Syaifuddin cukup mengantongi 216.787 suara atau 29,84%.

Bagaimana komitmen Suyoto kepada Bojonegoro yang tak lama lagi akan mendapat julukan Kota Minyak itu? "Saya dimenangkan oleh rakyat. Maka saya punya hutang kepada rakyat. Jadi ketika saya terpilih makan saya harus membayar hutang itu," jelas Suyoto saat bincang-bincang dengan detiksurabaya.com melalui telepon selulernya, Senin (17/12/2007).

Hutang yang dimaksud, jelas Suyoto, adalah janji untuk membawa Bojonegoro yang lebih baik dan sejahtera sesuai yang dia kampanyekan saat pilkada. "Saya mengajak rakyat bersatu padu. Pilkada udah selesai, mari kita bersama-sama melihat ke depan," kata Suyoto, yang saat ini juga masih menjabat Ketua Fraksi PAN di DPRD Jatim.

Untuk mencapai cita-cita bersama itu, Suyoto mengajak semua komponen masyarakat untuk jalan bersama dengan melupalan segala berbedaan yang selama proses pilkada terjadi.

"Saya mengajak semua untuk melupakan berbagai perbedaan selama pilkada kemarin. Tidak ada lagi dukung-mendukung. Semua harus melebur jadi satu untuk menuju Bojonegoro yang lebih baik lagi," tegas Suyoto yang juga Ketua Yayasan Indonesia Untuk Semua. Dia pun juga tak mempermasalahkan adanya ketidakpuasan dari pihak calon lain mengenai status wakil yang digandengnya. "Tidak apa-apa. Kita tetap harus beri ruang untuk mereka. Ini kan bagian dari demokrasi. Tapi marilah sekali lagi kita menatap Bejonegoro ke depan bersama-sama,"ujarnya. (gik/gik)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.