Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewan karena proyek lapangan terbang Pulatpur Grati dibangun tanpa pemberitahuan dan sosialisasi kepada masyarakat.
Warga pun memblokir jalan dengan kayu dan batu yang diletakkan di tengah-tengah jalan. Meski sempat bubar dan polisi berhasil berunding dengan warga, namun demo kembali dilakukan oleh warga di dua desa itu.
"Kita khawatir, proyek lapter Puslatpur Grati bisa mengancam keberadaan warga di dua desa kita," kata salah satu warga, Satupah saat berada di lokasi, Rabu (21/11/2007).
Warga pun menuju lokasi pembangunan lapter Puslatpur Grati, menuntut agar pihak TNI-AL menghentikan proyek tersebut. Bahkan warga sepakat tetap bertahan di lokasi hingga pihak TNI dan Pemda setempat mendengar permintaan warga.
Aksi warga ini mendapat penjagaan ketat dari dari beberapa orang TNI-AL yang bersenjatakan lengkap. Bahkan, kedatangan warga ini menyebabkan aktivitas pembangunan lapter sempat dihentikan.
Salah satu petugas dari Polsek Lekok, Aipda Putu mengaku, warga akan kembali berdemo bila tuntutan warga tidak dipenuhi. (fat/fat)