Hotel Yamato, Dulu dan Kini

Hotel Yamato, Dulu dan Kini

- detikNews
Kamis, 08 Nov 2007 10:20 WIB
Surabaya - Desingan peluru memekakan telinga. Pandangan mata melihat kobaran api dan kepulan asap tebal. Ratusan pemuda-pemudi memadati di depan sebuah tempat bersejarah. Di tempat itu, berkibar bendera Belanda.Tiba-tiba beberapa orang pemuda dengan tegap gagah berani berlari mendekat tempat itu dan naik memanjat tiang bendera. Di tengah hujan peluru. Tak lama berselang, bendera merah putih biru dirobek. Hanya menyisahkan Merah Putih, bendera Indonesia.Bumi seolah berhenti berputar. Ratusan mata memandang, puluhan hati berdetak kagum. Melihat bendera Indonesia berkobar teguh. Namun sayang dalam hitungan detik, pemuda itu tewas tertembak timah panas Belanda.Itulah secuplik episode kehidupan Kota Surabaya 62 tahun lalu. Tepatnya di depan Hotel Yamato Jl Tunjungan, tempat paling bersejarah bagi rakyat Surabaya. Di hotel itulah sejarah terpenting ditorehkan.Dalam insiden penyobekan bendera Belanda di Hotel Yamato itu empat orang pemuda Surabaya tewas. Serta seorang warga Belanda juga tewas karena ditusuk pisau oleh arek-arek Suroboyo.Setelah 62 tahun berlalu, Hotel Yamato yang kini telah berganti nama menjadi Hotel Majapahit, masih terawat. Tiang bendera sebagai saksi bisu dirobeknya bendera Belanda masih tegak berdiri. Apik nan terawat.Apalagi jika kita masuk ke dalam hotel, seolah kita dibawa ke jaman penjajahan Belanda. Hotel yang dibuat tahun 1910 itu tidak mengalami perubahan bentuk apapun. Seluruhnya dibiarkan alami.Aristektur dan bangunan tidak pernah dirubah. Tiap sudut tetap dibiarkan seperti aslinya. Bahkan toiletnya masih tetap dibiarkan seperti semula. Mulai tempat kencing, hingga WC-nya dibiarkan asli. Menawan hati.Hotel itu menjadi titik balik. Titik balik, dari penderitaan menjadi titik kemerdekaan. Titik yang harus dijaga sampai kapanpun. Dulu sebagai ikon penjajah, kini hotel itu menjadi ikon kemerdekaan. (mar/mar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.