Mbah Ronggo Minta Pengungsi Kelud Segera Dipulangkan
Jumat, 26 Okt 2007 19:50 WIB
Kediri - Parjito (64) atau sering dikenal dengan nama Mbah Ronggo, juru kunci Gunung Kelud meminta warga yang tinggal di pengungsian segera dipulangkan. Tidak menentunya kondisi Gunung Kelud menjadi alasan utama saran darinya. Hal itu diungkapkan Mbah Ronggo saat ditemui di rumahnya Jumat (26/10/07). Saat itu Mbah Ronggo sengaja pulang dari pengungsian, karena sudah mulai merasakan gerah tinggal di pengungsian. Namun Mbah Ronggo menolak jika kepulanganya hari ini berarti dia akan meninggalkan pengungsian. "Hari ini saya pulang karena ada tamu yang ingin menemui. Jangan diartikan saya pulang dari pengungsian terus," kata Mbah Ronggo. Keinginan agar pengungsi dipulangkan tersebut dikarenakan Mbah Ronggo melihat Gunung Kelud tidak menentu kondisinya. "Sudah saya bilang, Kelud itu tidak mau diramal. Kalau kondisinya tidak menetu begini lebih baik pengungsi dipulangkan, kasihan mereka," terang Mbah Ronggo.Ketika ditanya mengenai bahaya yang akan mengancam jika pengungsi dipulangkan sekarang, sedangkan status Gunung Kelud masih awas, Mbah Ronggo mengaku masyarakat di lereng sudah berpengalaman. "Warga di sini itu mintanya dibuktikan secara langsung. Nanti jika sudah terdengar suara bom...pasti mereka akan mengungsi. Apalgi masih ada waktu sekitar 2 jam untuk menyelamatkan diri," cerita Mbah Ronggo. Selain alasan itu, Mbah Ronggo mengaku mendapatkan permintaan dari kaum laki-laki yang selama ini tinggal di rumah untuk mengutarakan permintaan Satlak PB agar istri mereka yang tinggal di pengungsian diperbolehkan pulang. "Kasihan para suami itu. Kebutuhan biologis mereka sulit tersalurkan jika istrinya tinggal di pengungsian. Jika ini dibiarkan apa nanti tidak malahan jadi masalah," bebernya sambil menghisap rokok kesukaannya. Meskipun demikian, Mbah Ronggo sendiri enggan memberikan contoh buruk kepada warga untuk terlebih dahulu meninggalkan pengungsian. "Mereka itu selalu melihat apa yang saya kerjakan, makanya saya tidak mau meninggalkan pengungsian sebelum dipulangkan," imbuh lelaki dengan 2 istri tersebut.Ketika ditanya mengenai ajakan pemerintah melalui pesan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mbah Ronggo mengaku menyambut baik ajakan tersebut. Bentuk ajakan kerjasama yang disampaikan presiden lebih pada permintaan agar Mbah Ronggo menjadi koordinator di pengungsian, bukan untuk mengajak warga yang masih bertahan untuk bersedia diungsikan. "Bapak presiden mintanya saya menampung apa yang menjadi keluhan pengungsi, dan nanti bapak presiden yang akan memenuhinya. Bukan ajakan untuk meminta warga bersedia diungsikan," kata Mbah Ronggo.
(mar/mar)