Kediri - Mbah Ronggo (64) mendadak menjadi orang yang paling banyak dicari. Pernyataan sang juru kunci Gunung Kelud ini dianggap penting menyusul peningkatan status Awas pada gunung berketinggian 1.731 di atas permukaan laut tersebut. Sebenarnya siapa Mbah Ronggo alias Warsito alias Parjito ini? Berikut petikan wawancara dengan Mbah Maridjannya Gunung Kelud di rumahnya, Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kediri, Kamis (18/10/2007).
Mulai kapan Anda diangkat menjadi juru kunci Gunung Kelud?Sejak adanya lokasi wisata Gunung Kelud, yaitu tahun 2006 yang lalu. Saat itu dari 42 orang sesepuh sepakat memilih saya.
Sebelumya anda bekerja sebagai apa?Saya biasa disebut warga sebagai dukun kampung yang sering mengobati warga yang minta tolong.
Berarti anda memang orang yang dikenal sakti?Saya sediri juga tidak tahu sakti apa tidak. Tapi jika ada warga yang minta tolong ya saya tolong. Semua keluarga saya, mulai bapak, kakek, buyut menjalani lelaku.
Mbah ada adalah juru kunci, bagaimana Anda melihat kondisi Gunung Kelud sekarang?Kalau saya melihatnya masih belum bahaya, belum waktunya meletus. Ini berdasarkan wisik (bisikan-red) yang saya dapatkan setelah bersemedi di puncak.
Mengenai hasil pantauan Pusat Vulkanologi, tanggapannya?Silahkan mereka mau mengatakan apa, dan saya tidak menghalangi. Mereka punya alat sendiri dan saya punya pemahaman sendiri.
Mengenai perintah mengungsi kenapa Mbah menolak yang akhirnya warga juga menolaknya?Kalau saya sendiri sampai Gunung Kelud meletus tidak akan mengungsi. Ini rumah saya. Kenapa saya harus meninggalkannya.
Bagaimana warga melihat Anda?Saya rasa mereka cukup mempercayai saya.
Berarti Mbah akan mengajak mereka untuk tidak mengungsi?Tidak! Saya tidak pernah menghasut warga. Kalau percaya dan nggak mengungsi ya
monggo, tidak ya
monggo. Semua orang punya pemahaman masing-masing.
Satu Atap Dua IstriMbah Ronggo memiliki 2 putri yang kesemuanya telah berkeluarga. Mbah Ronggo juga memiliki 2 orang istri yang juga tinggal satu rumah dengan anggota keluarganya yang lain. Kehidupan keseharianya dilalui Mbah Ronggo dengan sederhana. Kakek bercucu 3 ini tinggi badan tak lebih dari 160 cm ini mengaku sebagai petani, namun yang unik dirinya tak memiliki lahan tetap. Foto: Mbah Ronggo didampingi istrinya/ Samsul Hadi
(gik/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini