Tolak Masuk Pesantren, Rini Pilih Kabur ke Bali
Kamis, 18 Okt 2007 15:35 WIB
Banyuwangi - Gara-gara tidak mau lagi masuk pondok pesantren, Rini gadis berusia 18 tahun asal kecamatan Sempu, Banyuwangi berusaha kabur ke Bali. Beruntung, petugas di Pos Pengamanan Lebaran ASDP Ketapang Banyuwangi berhasil menggagalkan rencana itu.Di dalam Pos Pengamanan Lebaran di area parkiran Penyeberangan ASDP Ketapang, Rini hanya bisa menunduk lesu.Gadis berusia 18 tahun asal Desa Setail, Sempu, Banyuwangi itu tertangkap basah petugas pos ketika bersembunyi di dalam salah satu bus yang akan menyeberang ke Bali.Kepada petugas, setelah Lebaran, Rini mengaku dipaksa ibunya untuk kembali masuk salah satu Pondok pesantren di Jember.Namun, gadis yang sudah mempunyai pacar di Pulau Bali itu tidak mau. Alasannya, dia tidak betah. Makanya, ketika besok harus kembali masuk pondokan, Rini memilih terlebih dulu kabur."Saya tidak mau masuk ke pondok lagi. Soalnya sudah tidak betah. Makanya saya mau kabur," ungkap Rini saat diwawancarai wartawan di Pos Pengamanan ASDP Ketapang, Kamis (18/10/2007).Sementara Sunariyah ibu Rini mengaku, tidak ada masalah sebelumnya. Namun, wanita 32 tahun itu menginginkan batin anaknya menjadi tenang kalau masuk pondok pesantren. Sebab, dirinya tidak setuju kalau anaknya berpacaran dengan seorang pemuda yang tinggal di Denpasar, Bali."Saya tidak memarahi dia. Cuma saya pingin dia batinnya tenang," ujar Sunariyah.Namun sang anak berkeras hati untuk tetap pergi ke Bali. Dia beralasan hendak menemui teman perempuannya yang tinggal di Denpasar, Bali. Dan gadis yang baru lulus SMA itu berniat untuk bekerja di Bali.Beruntung, niat kabur ke bali itu diketahui sang ibu. Ketika ada yang tahu kalau Rini naik bus jurusan Denpasar, Bali, orang tersebut langsung melapor ke Sunariyah.Sang ibu langsung menelepon polisi. Ketika di penyeberangan ASDP Ketapang, bus tersebut dicegat petugas. Dan benar, Rini ada di dalamnya dan bersembunyi di bawah bangku bus.Melihat hal itu, tentu saja petugas Pos Ketapang tidak mau ambil risiko. Setelah didata, petugas menyerahkan gadis berusia 18 tahun itu kepada ibunya untuk dibawa pulang.
(bdh/mar)