Hii, Macan Tutul Berkeliaran di Pemukiman Padat Penduduk

Hii, Macan Tutul Berkeliaran di Pemukiman Padat Penduduk

- detikNews
Rabu, 10 Okt 2007 16:31 WIB
Bondowoso - Warga Desa Gayam, Kecamatan Botolinggo, Bondowoso, Jatim, digemparkan dengan berkeliarannya seekor satwa buas jenis macan tutul (panthera pardus) di perkampungan setempat, Rabu (10/10/2007).Hewan karniora setinggi hampir 1 meter yang biasa hidup hutan rimba tersebut, hingga kini masih bertengger di sebuah pohon berketinggian 20 meter. Keberadaan hewan buas inilah yang hingga petang ini menyedot perhatian ratusan warga untuk dijadikan tontotan.Keterangan yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com dari warga setempat menyebutkan, keberadaan macan tutul yang berkeliaran di tengah pemukiman padat penduduk itu diketahui seorang bocah bernama Sonhaji (9). Bocah kelas 3 sekolah dasar ini semula menyangka satwa langka yang tengah melintas di hadapannya adalah induk seekor kucing."Tapi tubuhnya kok besar sekali, akhirnya saya memanggil teman-teman untuk memburunya. Kami sempat mengusirnya, ternyata macan tutulnya lari memanjat pohon. Saya coba ketapel dengan batu, eh tambah naik ke puncak pohon," kenang Sonhaji, kepada puluhan warga yang mengerumuni pohon tempat bertengger macan tutul.Dalam waktu sekejap, ratusan warga yang berbagai penjuru desa sekitarnya memadati lokasi tempat satwa liar itu kesasar. Bahkan beberapa jam setelah Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jember langsung mendatanginya.Menurut keterangan Tim BKSDA Jember yang terjun lokasi, turunnya macan tutul dari kawasan hutan ke perkampungan warga dimungkinkan karena dua faktor. "Bisa saja dia terlepas dari kumpulannya dan kesasar. Atau bisa juga binatang ini benar-benar dalam kondisi lapar dan di kawasan hutan tempat hidupnya tidak ditemukan lagi mangsa, hingga kesasar cari makan di perkampungan," kata Bambang, salah seorang petugas BKSDA Jember.Dikatakan, dilihat dari kondisi dan postur tubuh satwa itu kemungkinan sudah berusia antara 4-5 tahun. Hal inilah yang kemudian memicu spekulasi lain, bahwa saat ini binatang buas tersebut tengah masa kawin dan sedang mencari pasangan hingga kesasar ke kawasan pemukiman penduduk.Untuk menangkap hewan yang dinilai membahayakan keselamatan penduduk di Kampung Gayam tersebut, kini pihak BKSDA sudah berkoordinasi dengan pihak pengelola Taman Safari Indonesia (TSI) Pandaan, Pasuruan."Tidak mungkin kalau kita menangkap dengan cara memanjat pohon. Itu sangat berbahanya. Makanya kita kontak pihak TSI untuk menangkapnya dengan tembakan pembiusan," urai Bambang. (mar/mar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.