Penambang Pasir Abaikan Bahaya Gunung Kelud

Penambang Pasir Abaikan Bahaya Gunung Kelud

- detikNews
Sabtu, 06 Okt 2007 16:51 WIB
Blitar - Meningkatnya aktivitas Gunung Kelud, tidak membuat para penambang pasir di Sungai Badak Dusun Candisewu Desa Penataran Kecamatan Nglegok gentar. Setiap hari mereka tetap melakukan aktivitas penambangan, meski setiap saat bahaya lahar dari muntahan Gunung Kelud dapat mengancam.Truk-truk pengangkut pasir terlihat lalu lalang untuk mengambil pasir dan batu di sungai yang tiap kali terjadi letusan, selalu dialiri lahar tersebut. Beberapa orang pekerja mengaku sedikit khawatir dengan meningkatnya aktivitas Gunung Kelud. Sebab sungai tersebut merupakan daerah aliran lahar gunung kelud."Sebenarnya takut juga, tapi kami terpaksa tetap menggali pasir di sini. Sebab hanya ini sumber pendapatan kami," ujar Gito (34) salah seorang penambang pasir saat dijumpai detiksurabaya.com dilokasi penambangan pasir Sungai Bladak, Sabtu (6/10/2007).Dia mengaku belum pernah mendapat peringatan resmi dari pemerintah daerah, agar tidak melakukan aktivitas penambangan terkait status Gunung Kelud yang sudah Siaga. Peringatan justru datang dari warga sekitar yang meminta supaya para penambang pasir lebih berhati-hati. Sebab, jika gunung meletus daerah tersebut kemungkinan besar akan tersapu aliran lahar.Jarak antara lokasi penambangan dengan jalan raya sendiri sekitar 3 Km. Sehingga jika letusan sudah sangat dekat, maka penambang pasir butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke jalan raya. Selain lokasinya jauh, jalan yang dilalui truk-truk tersebut adalah jalan sungai yang berbatu dan bergelombang. Dari data yang dihimpun detiksurabaya.com, setiap hari sekitar 80 truk yang menggali pasir di sungai tersebut. Pasir-pasir tersebut dipakai sebagai bahan bangunan di Blitar serta beberapa kota lain. Sementara itu berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Kelud di Desa Margomulyo Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri, terjadi 2 kali gempa tremor vulkanik antara 50-90 detik. Sedangkan kondisi cuaca cerah, dengan suhu antara 19-22 derajat celcius, angin bertiup lemah dari arah selatan, tidak terlihat asap kawah sedangkan kelembaban udara 80%. Sedangkan suhu air danau kawah belum bisa terdeteksi sebab terjadi gangguan teknis pada alat pengukur suhu air kawah. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.