Aisyah Selamat di Pelukan Ibunya yang Tertimbun Puing Gempa

Aisyah Selamat di Pelukan Ibunya yang Tertimbun Puing Gempa

- detikNews
Senin, 10 Sep 2007 15:13 WIB
Situbondo - Tangis Aisyah, balita usia 10 bulan masih terdengar keras meski dia didekap erat dalam susuan ibunya, Hayani (40). Demikian halnya Hedriyana (13) kakak kandung Aisyah yang terlihat tak henti meratapi ibunya yang masih tergolek lemas di Puskesmas Asembagus, Situbondo, Jatim.Hayani harus dirawat intensif di Puskesmas Asembagus karena luka memar di wajahnya dan lengan kirinya patah akibat tertimpa reruntuhan bagunan rumah. Warga Dusun Batulabang, Desa Kedunglo, Kecamatan Asembagus, ini rela mengorbankan lengan tangannya hingga patah demi melindungi balitanya saat gempa terjadi sekitar pukul 01.30 WIB Senin (10/9/2007)."Saat itu saya baru saja selesai menyapih Aisyah yang terlelap tidur dalam dekapan. Namun tiba-tiba terdengar suara bergetar cukup kencang hingga mematahkan penyanggah kayu dipan. Saya pun belum menyadari apa yang tengah terjadi, tiba-tiba tembok dan atap rumah runtuh menimpa tubuh saya yang tengah mendekap erat Aisyah," tutur Hayani, saat ditemui detiksurabaya.com di Puskesmas Asembagus.    Selain Hayani, ibu kandunya Maisi (52), juga menderita luka robek pada bagian dahi dan kening. Ketika gempa berlangsung selama beberapa detik dinihari tadi, Maisi tengah tidur di kamar berbeda bersama Hedriyani, cucu yang juga anak kandung Hayani.Untuk menyelamatkan anggota keluarganya yang tertimbun reruntuhan bangunan rumahnya, Sualma (45), suami Hayani bersama sejumlah tetangga sekitar harus melakukan penggalian. Mereka menggali material bebatuan bangunan dan genteng di 2 kamar yang ditempati para korban."Saya sangat bersyukur sekali ketika di tengah memindahkan batu-bata dan atap genteng yang runtuh, saya mendengar suara tangisan Aisyah yang masih di dekapan ibunya. Ibu mertua juga masih memeluk erat anak sulung saya yang tidur bersama," kenang Sualma dengan bola mata yang masih terlihat sembab.Nasib tragis juga menimpa Syamise (70), warga Desa Bantal, Kecamatan Asembagus. Nenek dengan sejumlah cucu ini berhasil selamat dari reruntuhan puing rumahnya yang ambruk akibat guncangan gempa bumi yang berlangsung pukul 01.30 WIB."Saya langsung teringat nenek yang masih tidur dalam kamar dan bergegas menyingkirkan bongkahan tembok dan kayu usuk yang ambruk. Alhamdulillah, nenek saya selamat meski banyak mengalami luka," ujar Sudianto (35) salah seorang cucu korban.Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengevakuasi Syamise yang tidur seorang diri di kamar berukuran 3x2 meter itu. Bahkan warga mengaku tidak percaya jika korban berhasil selamat dari timbunan reruntuhan bangunan rumahnya.Korban lainnya yang sempat dilarikan ke Puskesmas Asembugus adalah pasangan suami isteri Matahari (24) Nurtilah (19), warga Dusun Batukarang, Desa Kedunglo, Asembagus. Akibat reruntuhan bangunan rumahnya, kedua korban hanya mengalami luka memar pada bagian dahi dan kepalanya."Karena lukanya ringan maka korban hanya dirawat jalan. Sedangkan dua korban lainnya, Hayani dan Maisi terpaksa harus dirawat karena lukanya memerlukan penanganan medis," jelas Kepala Puskesmas Asembagus, dr Chynthiana, kepada detiksurabaya.com.Dari Dusun Cotok, Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, juga dilaporkan satu keluarga menjadi korban gempa bumi dan hingga kini masih dirawat di RSUD Situbondo. Para korban adalah Asmida (25), Suhatip (30) serta seorang anaknya bernama Abdul Qodir (5)."Karena luka-lukanya cukup serius maka para korban langsung dilarikan ke RSUD Situbondo, setelah sebelumnya ditangani Puskesmas Jangkar," kata Kapolsek Jangkar, AKP Watiyo SH.Selain ketiga korban, terdapat dua korban lainnya yang masih tercatat dalam satu keluarga yang menjadi korban gempa bumi. Keduanya adalah Tosan (55) dan Jumaidah (50), yakni kedua orangtua korban Asmida. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti berapa jumlah korban dan kerusakan materi yang timbul akibat bencana ini. Pasalnya, masih belum terjangkaunya sejumlah lokasi di kawasan pelosok perbukitan Desa Bantal dan Desa Kedunglo. "Saat ini kami masih terus mendata jumlah korban dan jumlah kerusakan. Namun perkiraan jumlah kerugian materi bisa mencapai ratusan juta. Saat ini saja saya masih menuju kawasan timur Situbondo, yakni daerah Banyuputih yang dikabarkan juga terapat rumah roboh dan korban luka," jelas Drs Soeroso MPd, Ketua Harian Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak-PB) Kabupaten Situbondo, saat dihubungi detiksurabaya.com.Untuk membantu meringankan penderitaan para korban gempa bumi, siang ini Bupati Ismunarso terjun langsung ke lokasi bencana di Desa Bantal dan Kedunglo. Kepada para korban Ismunarso memberi bantuan bahan pangan dan uang tunai. (mar/mar)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.