Ganyang Malaysia, PP Jember Cap Jempol Darah
Jumat, 31 Agu 2007 17:15 WIB
Jember - Meski PM Malaysia telah meminta maaf pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal pemukulan ketua wasit Karateka Indonesia, Donald Pieter Luther Kolopita, namun Pemuda Pancasila (PP) Jember, tetap melakukan aksi mengecam pemukulan tersebut, Jumat (31/8/2007). Aksi mereka ditegaskan dengan cap jempol darah dari puluhan massa PP yang berdemo di depan gedung DPRD Jember tersebut.Dalam aksinya mereka mengecam perbuatan polisi Malaysia yang memukul ketua wasit tersebut saat akan mengikuti pertandingan karate di negara jiran tersebut. "Insiden itu sangat melecehkan Indonesia dan membuka kembali luka lama Indonesia. Kita telah disakiti oleh Malaysia dalam kasus Sipadan dan Ligitan," kata Ketua Majelis Pimpinan Cabang PP Jember, ABdul Haris Ismail.Karena itu para pendemo mendesak agar pemeriontah Indonesia melakukan pembelaan dalam kasus itu serta membela warga negara Indonesia lainnya yang mendapatkan perbuatan sewenang-wenang dari pemerintah Malaysia. Mereka juga meminta pemerintah agar memboikot seluruh pertandingan olahraga yang digelar di Malaysia hingga persalan pemukulan itu selesai. "Jika kasus ini tidak segera diselesaikan kami meminta pada pimpinan Pusat PP untuk melakukan aksi ganyang Malaysia," kata Ismail.Aksi itu diakhiri dengan pembubuhan cap jempol darah di sebuah kertas putih yang telah ditulisi nama-nama pendemo. Jempol masing-masing pendemo ditusuk oleh sebuah jarum secara bergantian.Kertas tersebut kemudian diberikan pada anggota DPRD Jember, selanjutnya agar dikirim ke DPR. Tuntutan dan tanda cap jempol darah mereka juga akan diberikan pada Pimpinan Pusat PP.
(mar/mar)