Situbondo - Berbagai bentuk aksi unjuk rasa dari beberapa elemen masyarakat mewarnai jalannya sidang interpelasi DPRD Kabupaten Situbondo, Jatim, terkait kasus raibnya dana Kasda Pemkab sebesar Rp 45,750 miliar, Senin (20/8/2007).Bupati Situbondo, dr H Ismunarso, yang 'diadili' dalam rapat paripurna pelaksanaan hak interpelasi dewan tersebut, dijejali sebanyak 29 pertanyaan. Meski sempat dihujani interupsi dari beberapa anggota dewan, namun jalannya interpelasi yang berlangsung selama 2 jam itu nyaris adem ayem.Kondisi hingar bingar justru terjadi di luar halaman gedung dewan yang berlokasi di Jalan Kenanga itu. Puluhan massa dari elemen mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Kabupaten Situbondo (Ikamasi), menggebrak aksinya dengan orasi politik serta aksi terlentang.Kelompok massa lainnya juga melancarkan aksi pengumpulan seribu tandatangan pada selembar spanduk ukuran 1 x 6 meter, sebagai bentuk dukungan terhadap pengusuran kasus dugaan megakorupsi uang milik Pemkab Situbondo tersebut."Ayo keluar Pak Ismu. Temui kami mahasiswa yang akan berjuang sampai titik darah penghabisan demi terungkapnya kasus ini. Jangan jadi pengecut. Mana anggota dewan yang terhormat, keluar," teriak salah seorang orator mahasiswa.Setelah sejam melancarkan orasi, kelompok mahasiswa ini lantas merebahkan dan menelantangkan tubuhnya pas di depan pintu gerbang masuk. Mereka bertekad menghadang Bupati Ismunarso dan seluruh anggota dewan yang hadir dalam sidang interpelasi."Kami bersumpah untuk terus bertahan dan telentang di sini hingga ada kepastian siapa sebenarnya pihak-pihak yang terlibat dalam kasus raibnya dana kasda Rp 45,750 miliar. Merekalah penyebab utama sengsaranya rakyat saat ini," ujar Toriq, koordinator Ikamasi.Jalannya interpelasi DPRD Situbondo juga sempat diwarnai hujan interupsi beberapa anggota dewan. Ini karena Ismunarso saat memberikan jawaban sebanyak 29 poin pertanyaan anggota dewan, disampaikan dengan cara membaca teks dan suara tak jelas."Interupsi, Pak Ketua. Kalau begitu caranya bupati menyampaikan jawaban, kami tidak akan pernah mengerti dan paham intinya. Tolong kalau memang dibacakan, beri kami foto copynya. Jika tidak, ya jangan terlalu cepat membacanya," usul Abdurachman SH, anggota FPP.Meski berkali-kali diingatkan untuk lebih melambatkan cara baca dan lebih memperjelas artikulasi teks bacaan, Ismunarso bergeming. Kondisi inilah yang lantas membuat sebagian besar anggota dewan malas menyimak. Bahkan di antara mereka ada yang terlelap tidur. Hingga berita ini ditulis aksi demo massa di gedung DPRD masih berlangsung dan rapat paripurna diskorsing untuk rehat.
(mar/mar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini