Tak Kuat Miskin, Janda Lompat dari Tebing 10 Meter
Minggu, 19 Agu 2007 16:45 WIB
Situbondo - Beginilah jadinya jika tekanan dan himpitan untuk memenuhi kebutuhan hidup tak kuasa ditanggung. Nur Latifa (37), warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Jatim, nekat melompat dari atas tebing setinggi 10 meter hingga jatuh ke aliran sungai kecil berbatu cadas, Minggu (19/8/2007).Janda beranak dua ini mengaku berbulat hati untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari bibir tebing curam aliran sungai di Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, sekitar jam 13.30. WIB, karena tak mampu lagi membiayai hidup bersama kedua anaknya yang masih balita. Namun, kematian belum berpihak kepada wanita bertubuh mungil ini. Aksi wanita malang betubuh krempeng ini mengundang keprihatinan puluhan warga sekitar yang menemukan korban beberapa saat setelah melompat dari atas tebing dan tercebur ke sungai berpadas yang aliran airnya tak lebih dari 12 sentimeter itu.Meski demikian di sekujur tubuh wanita yang ditinggal cerai suaminya 5 tahun silam tersebut penuh luka memar akibat benturan bebatuan cadas yang memenuhi bibir sungai. Kerumunan warga kian menyemut karena tempat kejadiannya tak jauh dari lokalisasi Gunung Sampan (GS) di Desa Kotakan.Tak pelak puluhan warga yang sebagian besar adalah penghuni lokalisasi serta para pekerja seks komersial (PSK), spontan menuruni tebing untuk memberikan pertolongan dan sebagian hanya sekadar ingin melihat kondisi korban."Kasihan juga ya. Kemana keluarganya kok tega-teganya membiarkan korban menanggung biaya hidup kedua anaknya," celetuk salah seorang PSK yang masih terlihat berdandan menor dengan pakaian serba minim.Dalam kondisi penuh luka dan tak sadarkan diri, korban akhirnya dievakuasi oleh warga dari jurang. Untuk mememberikan pertolongan lebih lanjut, warga akhirnya sepakat memboyong korban ke RSUD Situbondo.Begitu mengetahui ada seorang perempuan terjun ke sungai, warga sekitar dengan spontan berteriak minta tolong. "Hanya dalam waktu hitungan detik kami pun berduyun-duyun menuruni jurang untuk memberikan pertolongan korban yang sudah tak sadarkan diri," ucap Heru (42), salah seorang warga Desa Kotakan, kepada detiksurabaya.com.
(mar/mar)