Jelang Pilkades, Kantor Kades di Banyuwangi Dibakar

Banyuwangi - Warga Desa Kampung Anyar Kecamatan Glagah, Banyuwangi mendadak geger pagi itu. Ruang kantor kepala desa terlihat nyaris habis terbakar. Sejumlah surat-surat penting yang ada di ruangan itu terbakar semua.Bahkan perabotan yang ada di ruangan tersebut mulai dari meja, kursi hingga gelas, semua hangus dan hancur. Bahkan, kayu fentilasi yang ada di bagian belakang kantor juga terlihat hangus, begitu juga dengan langit-langit ruangan.Selain terbakar, di tembok ruangan itu didapati tulisan seperti 'awas penipu swadaya masyarakat dan swadaya sembako yang haram jadi harum.'Tim penyidik dari Polres Banyuwangi yang datang sekitar pukul 11.00 WIB langsung melakukan olah TKP. Berbagai barang bukti yang ditemukan di lokasi kebakaran langsung diamankan.Martoyo, saksi sekaligus penjaga kantor desa itu mengaku tidak tahu menahu ketika ada orang yang membakar kantor desanya. Dirinya baru tahu ketika api sudah membesar."Kebakaran kira-kira pukul 03.30 WIB," ujar Martoyo kepada detiksurabaya.com, Sabtu (18/8/2007).Wakapolres Banyuwangi, Kompol Deny Nasution ketika dikonfirmasi mengakui kalau ruangan kepala desa tersebut sengaja dibakar oleh orang tak dikenal. "Motifnya masih kita selidiki," kata perwira dengan satu melati di pundak itu.Dugaan sementara, kebakaran tersebut terkait dengan persiapan pemilihan kepala desa yang akan diadakan bulan september mendatang selain itu sabtu siang sedikitnya 2 pleton polisi bersenjata lengkap dari Polres Banyuwangi bersiaga di Balai Desa Wringinrejo Kecamatan Gambiran, Banyuwangi.Polisi dan hansip berjaga-jaga di gerbang masuk halaman kantor desa setempat lantaran mengantisipasi adanya kekisruhan. Sebab siang tadi, salah satu bakal calon yang juga pejabat sementara Kepala Desa Wringinrejo Agusto mengancam akan mengerahkan massanya.Pengerahan massa akan dilakukan apabila dirinya tidak diterima bakal calon kepala desa setempat namun, sampai pukul 12.30 WIB aksi itu tidak sampai terjadi. Sebab oleh panitia pilkades setempat ternyata nama Agusto tetap lolos meski pernah menjalani masa hukuman percobaan 8 bulan lantaran pemalsuan tanda tangan bantuan langsung tunai di tahun 2006 lalu. (iwd/bdh)