Siswi SMP Jadi Budak Nafsu (5/habis)
Mawar Disetubuhi Sejak SD
Rabu, 04 Jul 2007 08:18 WIB
Madiun - Marni (35) memang sangat bejat. Dia menggagahi Mawar (14), siswi kelas II SMP di Madiun, sejak gadis cantik ini masih duduk di kelas 6 SD. Marni mengaku merasa bugar setelah menyetubuhi Mawar.Kasus pencabulan serta ancaman pada gadis di bawah umur ini berlangsung sejak 2004 hingga Juni 2007. Marni, warga Dusun Ngender, Desa Sewulan, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, kini meninggalkan kepiluan mendalam bagi korban maupun keluarganya. Tersangka Marni, saat ditemui detiksurabaya.com di ruang tahanan Mapolres Madiun, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Madiun mengakui, perbuatan yang dilakukan kepada korban yakni Mawar atas dasar suka sama suka. "Hubungan kami selama ini tidak ada paksaan, tapi di dasari suka sama suka kok. Soal dia melaporkan saya, mungkin karena orangtuanya gelo (kesal, red) sama saya. Sebenarnya, hubungan ini saling menikmati kok," tuturnya, Rabu (4/7/2007). Tapi, kata dia, tidak masalah bila dirinya kini meringkuk di dalam tahan Polres Madiun atau pun nanti harus menjalani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Jalan Yos Sudarso, Kota Madiun. Menurutnya, itu mungkin sebagai hukuman dari Tuhan atau penegak hukum di negara ini. Untuk menjalani hukuman, ia mengaku sudah siap bahkan sebagai upaya melebur dosa-dosanya yang selama ini diperbuat pada gadis dibawah umur yang juga masih tetangga dekatnya. "Saya melakukan hubungan seks dengan nak Mawar, yaitu saat nak Mawar masih duduk di bangku SD kelas 6 yakni tahun 2006 hingga pertengahan Juni 2007 lalu," papar Marni, serius. Saat disingung, selama memperlakukan Mawar layaknya istri sendiri, tersangka sering melakukan ritual di rumah atau di tempat gurunya, Marni kembali menjelaskan, kalau ritual di rumah jarang dilakukan, tapi kadang pada hari-hari tertentu yakni Kamis Wage malam Jumat Kliwon melakukannya di tempat gurunya di Desa Kebonsari, Kabupaten Madiun. Ritual itu, hanya nggo ngadem no omahe Mawar (hanya sebagai mendinginkan rumahnya Mawar-red), bukan untuk berbuat jahat. Selain itu, juga untuk kebugaran pada dirinya dan keselamatan keluarga agar hubungan rumah tangganya langgeng. "Tujuan saya tidak ada kaitannya dengan ilmu pelet atau semar mesem tapi sebagai pelarisan diri. Soal nak Mawar suka lalu jatuh cinta kepada saya, itukan hak dia. Yang jelas sejak tahun 2006 hingga 2007, saya tidak pernah melakukan pemaksaan maupun ancaman," jelasnya, sembari mengelak saat di dampingi petugas Sabara Mapolres setempat. Lalu soal ancaman, kabel litrik yang disalurkan pada rumah Mawar akan diputus bila menolak berhubungan intim, diakui Marni, kalau ancaman pemutusan kabel memang dirinya sering mengutarakan. Tapi, itu hanya sebagai gertakan untuk sekedar menakut-nakuti Mawar saja agar mau melayani hubungan bejatnya. "Karena kalau lagi kecapaian atau pegal linu, saya selalu minta jatah pada nak Mawar. Setelah itu, tubuh saya menjadi bugar kembali seperti tidak punya masalah ekonomi atau sakit pegel linu," akunya, nampak tidak ada penyesalan. Lalu bagaimana soal Mawar yang tidak hamil hingga kini, Marni mengaku, dirinya seusai melakukan hubungan seks, selalu memberikan pil kecil berwarna hitam agar cepat diminum oleh Mawar. "Nyatanya, sampai saya meringkuk di sini, nak Mawar tidak hamil," tandasnya lagi.
(mar/mar)