Siswi SMP Jadi Budak Nafsu (3)
Tersirep Ajian Semar Mesem
Senin, 02 Jul 2007 18:05 WIB
Madiun - Selain ancaman aliran listrik di rumahnya akan diputus, keperawanan Mawar hilang akibat ilmu semar mesem yang dilancarkan Marni. Gadis berusia 14 tahun ini pun akhirnya bertekuk lutut dan ikut menikmatinya.Namun kini, upaya Marni untuk mencapai kesempurnaan ilmu pelet semar mesem kandas. Warga dusun Ngender, Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun dilaporkan Mawar sehingga ia harus meringkuk di penjara.Mawar, yang baru duduk di kelas II SMP itu mengakui jika ekonomi keluarganya serba pas-pasan. Apalagi ayahnya yang hanya sebagai pemulung barang rongsok dan besi tua penghasilannya tidak tetap bahkan tidak bisa diandalkan untuk menutupi kebutuhan lainnya."Untuk membayar iuran sekolahku saja, kadang menungak. Tapi kalau lagi dapat barang banyak, tentu ayahku juga mendapatkan uang banyak. Otomatis iuran sekolah yang menunggak dapat ditutupi, alhamdulillah pihak sekolah pun mau mengerti keadaan ekonomi keluargaku," jelas Mawar kepada detiksurabaya.com, Senin (2/7/2007).Jadi, lanjut dia, tidak mungkin keluarganya mampu memasang kilometer listrik sendiri dari PLN langsung. Karena selain biayanya mahal, juga yang mencari uang hanya ayahnya seorang diri.Untuk itu, keluarganya rela membayar tarif jasa penyaluran listrik yang sebelumnya pernah disepakati antara ayahnya dengan Marni. Kebetulan anatara rumah Marni dan rumah miliknya saling berhimpitan, sehingga tidak membutuhkan kabel listrik yang puluhan meter."Belum lama menikmati terangnya listrik di rumah. Saat warga sedang menunaikan salat pak Marni datang meminta agar aku melayani nafsu seksnya. Karena permintaannya ngawur, aku menolaknya sembari berucap dasar laki-laki ngak tahu diri. Wong sudah beristri kok masih mengganggu gadis masih kecil," kenangnya.Namun, kata dia, selang beberapa lama kemudian, Marni kembali mendatangi rumahnya. Tapi waktu itu, Marni hanya minta tolong untuk dibelikan kerupuk di warung tetangga sebelah. Bersamaan dengan itu, ternyata Marni sedang berada di kamar sambil membacakan sesuatu yang tidak pernah ia dengar pada sebelumnya.Begitu ia memanggil, lalu kerupuk tersebut diterima Marni dan langsung diletakkan di atas meja makan. Bersamaan dengan itu, ia dibuat tidak sadarkan diri sehingga menuruti ajakan Marni menuju kamar depan yang biasa digunakan untuk hubungan intim dengan istrinya. "Sebenarnya, aku sempat meronta. Tapi selain tak berdaya karena kuatnya bekapan tangan Marni, juga seakan aku juga ingin menuruti apa yang akan diperbuat nanti di dalam kamar," tuturnya.Soal seringnya Marni membacakan mantera diungkapkan juga oleh ayah Mawar yakni Subandi (35). Sebelum anak kesayanganya itu terpikat nafsu seks tetangganya, Marni sering melakukan ritual pada hari-hari tertentu. Jika tidak dilakukan di rumahnya, kadang juga dilakukan di rumah gurunya di Desa Kebonsari, Kabupaten Madiun."Saya menduga, ritual yang seriang dilakukan Marni pada tengah malam ada hubungannya dengan pelet semar mesem. Meski dia bekerja sebagai pemulung, namun kenalan dia kebanyakan wanita-wanita cantik dan sudah bersuami," ungkapnya. Subandi paham betul kenapa anaknya tidak mampu melawan Marni. "Ketika anak saya diperkosa pertama kali oleh Marni sampai tidak sadarkan diri, begitu sadar tahu-tahunya merasakan sakit di bagian kelaminnya. Sejak itulah, anak saya jadi tergila-gila sepertinya ingin ketemu dan menuruti permintaan Marni," ungkapnya.
(mar/mar)