Tante-Tante Kesepian di Madiun Tergiur Gigolo Import
Senin, 25 Jun 2007 11:28 WIB
Madiun - Puluhan tante-tente kesepian atau yang biasa disapa 'tante girang' di Madiun, Jawa Timur, terpaksa menggunakan jasa pemuas nafsu seks dari gigolo asing. Benarkah, itu dilakukan setelah 'tente girang' di kota Brem beberapa kali mencoba kencan dengan gigolo lokal tak pernah mendapatkan kepuasan seks? Berikut penelusuran detiksurabaya.com, Minggu (24/6/2007) pukul 22.00 hingga Senin (25/6/2007) pukul 02.00 WIB dini hari di sejumlah kafe maupun hotel melati hingga hotel berkelas di Madiun.Saat memasuki kafe dan diskotik Fire Club di lantai II, Jalan Hos Cokroaminoto, Kota Madiun, pukul 23.00 WIb nampak sejumlah wanita muda mapun paruh baya menikmati hidangan lezat hasil masakan koki setempat. Sorot matanya terus menggoda, bagi setiap lelaki yang baru datang.Begitu juga, gaya centilnya dibuat menarik untuk siap mengoda lelaki yangmemandangnya. Jurus itu tak menuai hasil, mereka terpaksa membuka busana tipisnya hingga terlihatlah singlet ketat yang dikenakan.Akibat buka-buka semi telanjang itu, nampak dadanya yang menantang mata laki-laki yang menyaksikannya. Sinyal pertanda kehausan seks, tidak ada yang tahu maksud mereka. Namun sinyal itu lambat laun dapat terdekteksi detiksurabaya.com, yang sejak 15 menit lalu terus memperhatikan gerak birahi mereka. "Mari gabung dengan kami disini. Emang, adik ini mau minum apa. Atau bir hitam plus vodka biar grenggg?" ajak seorang wanita yang mengaku bernama Ny Lia kepada detiksurabaya.com, Senin (25/6/2007). Ia mengakui, keberadaannya di Fire Club setiap malam minggu selalu berkumpul bersama teman-temannya sekedar minum dan makan untuk menutup rasa kesepian yang selama ini dirasakan. Malam itu, kalau lagi beruntung akan mendapat kenalan laki-laki yangmengerti kemauan pribadi mereka. "Apa adik ini mau, bobok dengan tante. Nanti mas ngak usah repot-repot mikirin soal biaya hotelnya. Itu, biar tante semua yang nanggung. Atau tante perlu ngasih uang persekot Rp 500 ribu dulu dan nanti setelah selesai kencan sisanya saya lunasi Rp 500 ribu. Bila adik membuat tante puas, ya tak kasih bonus Rp 200 ribu, gimana?" ujarnya, penuh mengharap. Diakui dia, kalau kencan dengan laki-laki local memang banyak permintaan selainvariasi diranjang, juga uang tarifnya yang nilain mahal. Tapi, saat dirinya kencan dengan gigolo import yang sengaja di datangkan oleh germo, tarifnya hanya Rp 1 sampai Rp 2 juta. "Ini, tentu aku sudah merasakan kepuasan seks dari gigolo import tersebut. tapi, kalau cari gigolo lokal sulit, aku terpaksa menghubungi penyedia gigolo import. Nanti gilolo itu datang ke kamar hotel," terang Lia. Biasanya, imbuh dia, bila gigolo itu mampu mengalahkan di ranjang maka banyak teman-teman seprofesinya sering kali menjadikan laki-laki simpanan sekedar pemuas birahinya."Aku simpan, jagain kalau kesepian di rumah. Atau kalau suamiku nggak bisa memuaskan aku di atas ranjang," tandasnya.
(gik/gik)