Ratusan Hektar Padi di Tulungagung Dirusak Hama Tikus

Ratusan Hektar Padi di Tulungagung Dirusak Hama Tikus

- detikNews
Jumat, 22 Jun 2007 13:01 WIB
Tulungagung - Ratusan hektar sawah di Tulungagung rusak parah diserang hama tikus. Para petani mengaku rugi ratusan juta akibat serangan itu.Serangan tikus yang terjadi di beberapa desa di Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung itu mulai terjadi sejak dua pekan lalu. Menurut para petani, tikus-tikus tersebut paling banyak beroperasi di malam hari."Rata-rata tikus itu mulai menyerang pada malam hari hingga subuh. Selain gelap, tidak banyak yang jaga di sawah," ujar Yuni Setiawan, salah seorang petani di Desa Tiudan Kecamatan Kauman kepada detiksurabaya.com di rumahnya, Jumat (22/6/2007).Menurut Yuni, tikus-tikus itu sedikit demi sedikit menggigit batang padi bagian bawah. Hal ini berakibat pada rusaknya bulir-bulir padi karena terganggunya penyerapan air dari bawah, hingga berakibat pada kematian tanaman.Hal yang sama juga dialami oleh Sukatmi, pemilik sawah seluas 2 hektar di Desa Pogalan Kecamatan Kauman. Tanaman padi yang sudah berumur 40 hari miliknya ludes dimakan hama tikus yang jumlahnya mencapai ribuan ekor.Padahal ia sudah menghabiskan seluruh uangnya untuk membiayai tanamannya."Saya rugi Rp 7 juta jika dihitung sejak biaya pembelian bibit dan perawatannya. Petani lain ada yang mencapai puluhan juta," ujar Sukatmi.Akibatnya, Sukatmi dan suaminya memilih membabat tanaman padi miliknya sebagai makanan lembu. Sebab jika kondisi itu dibiarkan, biaya pembelian obat tikus dan hasil panen yang dihasilkan tidak sesuai.Menyikapi hal itu, Kasi Perlindungan Tanah Dinas Pertanian Tulungagung Rohman mengatakan, pihaknya sudah berusaha mensosialisasikan penggunaan plastik yang berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan tikus.Meski tidak bisa menangkal secara total, namun keberadaan plastik tersebut akan menghambat tikus untuk mendekati batang padi.Selain itu, pihaknya juga akan membagikan beberapa jenis obat jenis racun untuk membunuh tikus. Meski kedua alternatif itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, namun bisa menyelamatkan hasil panen petani."Kita memang belum menemukan formula ampuh untuk memberantas tikus. Namun dua jalan itu setidaknya bisa meminimalisir kerugian petani," ujar Rohman di sela-sela memberikan penyuluhan kepada petani di Desa Pogalan. (mar/mar)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.