Tengah Santai, 9 PSK Diciduk Satpol PP dan Polisi
Kamis, 21 Jun 2007 19:16 WIB
Tulungagung - Sedikitnya 9 pekerja seks komersial (PSK) terjaring razia yang digelar petugas Satpol PP dan Polres Tulungagung, Kamis (21/6/2007) siang.Kedatangan petugas yang mendadak di siang hari mengejutkan para penghuni lokalisasi di Desa Doroampel, Desa Bukur, dan Desa Ringinpitu di Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. Saat diciduk, rata-rata para PSK tersebut sedang istirahat siang dan ngobrol di kamarnya masing-masing.Dari lokalisasi Doroampel, petugas berhasil menjaring 3 PSK yang rata-rata sudah dewasa. Meski sempat menolak untuk diangkut ke atas kendaraan petugas, mereka akhirnya menyerah ketika diancam akan dibawa paksa."Tolong pak, saya menghidupi anak kecil di rumah. Kalau ditahan anak saya makan apa," ujar Yati, salah seorang PSK yang cukup lama berpraktik di lokalisasi Doroampel.Petugas yang tidak ingin terkecoh dengan rengekan itu langsung menaikkan Yati dan dua rekannya ke atas truk petugas. Menurut petugas, alasan seperti itu biasa dilakukan para PSK ketika hendak ditangkap."Biasa mas, mereka itu selalu pintar mencari alasan agar tidak dibawa. Kami sudah hafal," ujar Kepala Satpol PP Tulungagung, Suhartoto kepada detiksurabaya.com saat memimpin razia, Kamis (21/6/2007).Selanjutnya, petugas bergerak ke lokalisasi Desa Bukur dan Ringinpitu di Kecamatan Sumbergempol. Meski tidak terlalu besar, keberadaan lokalisasi tersebut cukup membuat warga setempat merasa terganggu.Pasalnya, selain melakukan perbuatan maksiat, aktivitas para lelaki hidung belang yang kerap mabuk-mabukkan menimbulkan kebisingan.Di tempat itu, petugas kembali menjaring 6 PSK yang rata-rata masih remaja. Bahkan salah satu diantaranya berusia belasan tahun. Meski masih muda, penampilan mereka sudah layaknya wanita dewasa.Sawen, salah satu PSK yang mengaku menikah di usia muda mengaku memilih menjalani kehidupan sebagai PSK karena ditinggal suaminya. Karena tidak punya kesempatan kerja, ia memilih menjual diri untuk menghidupi satu orang anaknya yang dititipkan kepada orang tuanya di Indramayu."Saya selalu kirim uang untuk anak di Indramayu. Saya masih 1,5 bulan di lokalisasi Bukur," ujarnya.Usai melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan germo yang mempekerjakan mereka, petugas membawa 9 PSK tersebut ke kantor Satpol PP. Jika dalam razia sebelumnya petugas melepas mereka kembali, kali ini para PSK itu akan ditahan beberapa hari. Mereka akan dilatih agar bisa bekerja mandiri dan meninggalkan lokalisasi.
(mar/mar)