Prostitusi Pelajar di Kediri
Kenali Mereka Lewat HP
Selasa, 12 Jun 2007 08:58 WIB
Kediri - Berbeda dengan gambaran seorang PSK, para pelajar nakal itu justru bergaya dan mengenakan pakaian sederhana yang jauh dari kehidupan glamour. Bagi orang awam yang tidak terbiasa bergaul dengan mereka, cukup sulit untuk mengenali dan mengetahui keberadaan para pelajar nakal tersebut. Sebab pada umumnya mereka akan berpenampilan cukup sopan dan jauh dari kesan nakal. Biasanya, para lelaki hidung belang mengidentifikasi para pelajar itu dari handphone yang mereka pakai. Sebab hampir setiap pelajar nakal di Kediri yang berprofesi ganda dipastikan memiliki handphone keluaran terbaru dan mahal, seperti Nokia 6600 atau Nokia 7600. "Hampir semua perek pelajar yang saya kenal memakai HP mahal dan terbaru. Jadi meski dandanannya sederhana, lihat saja HP-nya," ujar Roni, salah seorang lelaki hidung belang yang kerap memakai jasa mereka. Selain itu, mereka juga tidak terlalu over acting dalam menggaet konsumen seperti umumnya perempuan nakal di lokalisasi. Bahkan beberapa dari mereka terkesan sangat menjaga image saat bergaul dengan pria tak dikenal. Hal ini tentunya berbeda jika kita sudah pernah berkenalan atau setidaknya ada orang yang mereka kenal di antara kita. Sikap itulah yang membedakan antara pelajar yang benar-benar bisa "dipakai" dengan pelajar nakal biasa. Pelajar nakal biasa atau yang lebih dikenal dengan sebutan pelajar nanggung ini umumnya berpakaian modis dan super gaul. Di beberapa tempat, kehadiran mereka sangat mencolok dengan dandanan yang gaul abis. Namun jika didekati, mereka justru malu-malu kucing. Meski tidak menolak untuk diajak menemani makan atau nonton di bioskop, pelajar nanggung ini selalu menolak jika diajak naik ke atas ranjang. "Kalau dapat yang begituan, bisa buntung kita. Sudah tidak bisa diajak tidur, mintanya macam-macam, mulai pulsa, pakaian dan aksesoris lainnya," keluh Roni. Karena itu, Roni dan lelaki hidung belang lainnya lebih suka bergaul dengan pelajar nakal atau pelajar PSK yang betul-betul bisa diajak kencan. Meski tetap harus merogoh kocek ketika mengajak mereka jalan-jalan, namun pelajar tersebut tidak menolak untuk diajak tidur. Bahkan jika hubungan yang terjalin antara konsumen dan pelajar itu cukup harmonis, tak segan-segan mereka memberikan layanan gratis tanpa imbalan. Beberapa pelajar yang sudah benar-benar jatuh cinta dan terpikat pada tamunya bahkan rela diajak kencan kapanpun dengan cuma-cuma.
(mar/mar)