Mudahnya Mencari ABG

Prostitusi Pelajar di Kediri (1)

Mudahnya Mencari ABG

- detikNews
Selasa, 12 Jun 2007 08:10 WIB
Kediri - Dunia prostitusi di Kota Kediri saat ini tak lagi didominasi kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK) dewasa. Para ABG di kota tahu ini mulai berani mengais rupiah dengan menjual kemolekan tubuh mereka. Bahkan tak jarang beberapa dari mereka masih berstatus sebagai pelajar SMU. Kehadiran "ayam" baru gede (ABG) ini tentu saja semakin meramaikan bisnis syahwat dan menjadi "menu baru" bagi lelaki hidung belang. Dengan tarif yang tidak terlalu mahal, para pelajar ini mampu menggeser PSK dewasa dalam bersaing menjual kehangatan. Bagi lelaki yang sudah biasa "jajan" di luar, tidak terlalu sulit untuk mencari pelajar yang bisa dijadikan teman tidur. Cukup dengan mendatangi hotel-hotel mesum yang ada di Kediri, beberapa pegawai hotel akan sigap menawarkan teman kencan dari berbagai usia. "Biasanya yang nawari itu tukang parkir hotel. Kalau kita terlihat datang sendirian atau tidak membawa perempuan, mereka langsung mendekati untuk menawarkan teman kencan," ujar Roni (nama samaran), salah seorang pria hidung belang yang kerap memakai jasa pelajar. Selain tukang parkir hotel, menurut Roni, para resepsionis atau penerima tamu hotel juga siap mencarikan teman kencan. Tanpa diminta, mereka akan memberikan berbagai alternatif pilihan, mulai dari pelajar SLTA, mahasiswi, hingga yang sudah berumur atau tante-tante. "Kalau disuruh milih pasti kita mintanya yang masih pelajar, bentuknya masih orisinil," ujar Roni berkelakar. Selanjutnya, kita tinggal menunggu layanan kamar tersebut diantar oleh tukang parkir atau resepsionis ke kamar hotel. Proses menunggu inipun tidak terlalu lama, yakni sekitar setengah jam saja. Di dalam kamar itulah transaksi harga baru dilakukan. Kebanyakan para pelajar itu mematok tarif Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu untuk sekali main.Menariknya, harga tersebut masih bisa turun, tergantung kemahiran kita untuk menawar. Biasanya, para pelajar itu tidak akan terlalu mempertahankan harga jika waktu mulai larut. "Kalau sudah malam, mereka mau dengan harga Rp 150 ribu sekali main. Kalau masih ingin main lagi biasanya nambah, tergantung kesepakatan" kata Roni. Harga tersebut masih ditambah dengan sewa kamar yang rata-rata sebesar Rp 75.000 per hari. Jika sudah tercapai kesepakatan harga, para PSK pelajar itu tak akan membuang banyak waktu. Tanpa banyak cakap, mereka akan segera memulai permainan dan melayani tamunya.Tidak ada lagi kesan pelajar dan anak-anak jika sudah berada di atas ranjang. Bahkan tak jarang mereka jauh lebih mahir dalam memberikan service dibanding PSK senior. Usai menyelesaikan urusan syahwat, pelajar tersebut akan meninggalkan nomor kontak yang bisa dihubungi. Hal itu untuk memudahkan jika sewaktu-waktu ingin kembali merasakan kehangatan tubuh mereka. (mar/mar)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.