Dari Ukiran Nisan Tionghoa, Rohani Raup Jutaan Rupiah

Pasuruan - Menjadi pengrajin ukir nisan Tionghoa sebenarnya tidak pernah dibayangkan Rohani. Namun usahanya kini berkembang pesat setelah bisnis meubel yang dirintisnya gagal. Sebagai pengrajin ukir nisan, jutaan rupiah dikantonginya."Usaha ukir nisan saya jalani 5 tahun lalu," kata Rohani, satu-satunya perajin ukir nisan di Desa Jagalan, Kecamatan Purwosari, Pasuruan, Senin (21/5/2007).Meski usaha yang ditekuni hanya memiliki pangsa pasar tertentu, Rohani tidak pernah putus asa. Karena untuk menyelesaikan 1 nisan Tionghoa, dia mendapat keuntungan Rp 2 juta hingga Rp 25 juta."Harga per nisan cukup mahal, karena untuk membuatnya membutuhkan ketelitian dan ketekunan," ujarnya sambil tangannya memainkan pahatan pada batu nisan.Rohani menambahkan, mahalnya nisan garapannya ini dipicu dengan permintaan pelanggan yang meminta nisan yang dipesan dilengkapi dengan sejumlah ornamen berupa patung maupun lukisan.Untuk menyelesaikan satu nisan berornamen lengkap, Rohani membutuhkan waktu paling lama sekitar 1 bulan serta bahan baku batu yang didatangkan langsung dari Cirebon, Yogyakarta dan Bandung."Selama ini yang memesan nisan kebanyakan warga keturunan. Sedangkan bentuk dan jenis nisan, tergantung dengan agama yang dianutnya," jelas Rohani bangga. (gik/asy)