Seperti dalam keterangan yang dihimpun detikcom dari akun Twitter BMKG Yogyakarta, @bmkgjogja.
Gempa terjadi pukul 13.11 WIB. Pusat gempa berada di 9.01 LS 110.82 BT. Atau sekitar 97 km barat daya Pacitan.
"Kedalaman 55 km," tulis akun @bmkgjogja, Minggu (16/1/2022).
Gempa dirasakan hingga Bantul dan Gunung Kidul, Jateng. Yakni dengan II MMI.
Pusat gempa relatif dekat dengan Kota Pacitan. Namun warga setempat mengaku tak merasakan getaran. Aktivitas mereka pun tampak berjalan seperti biasa.
"Dari tadi ngobrol di sini. Nggak ngerasain apa-apa tuh," ucap Nuriman Kusumo, warga Lingkungan Gantung sembari duduk di teras.
Nuriman mengakui, belakangan sering ada pemberitahuan tentang gempa. Notifikasi itu dia peroleh dari grup media sosial. Di kalangan masyarakat pun isu itu kerap dibicarakan.
"Istilahnya kita itu harus waspada. Tapi ya jangan terlalu panik ataupun ketakutan," ucapnya seraya mengutip jargon 20-20-20 yang sering diagungkan BPBD.
Jargon itu mengandung pesan mitigasi. Jika terjadi gempa berdurasi di atas 20 detik, warga diimbau segera mengevakuasi diri ke ketinggian minimal 20 meter. Sedangkan waktu efektif untuk evakuasi selama 20 menit.
Warga lainnya bernama Sumarmi. Ia juga tak merasakan getaran gempa. Bahkan kesibukannya di dapur sama sekali tak terganggu. Biasanya jika guncangan gempa terasa kuat dirinya bergegas keluar rumah.
Ibu rumah tangga yang tinggal di Ngampel, Kelurahan Ploso itu juga mengaku kerap memantau informasi melalui media elektronik. Karenanya, mitigasi sudah menjadi tradisi di keluarganya.
"Biar pun tengah malam kalau terasa ada gempa ya cepat-cepat keluar (rumah)," ujarnya. (sun/sun)