Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo mengatakan, tracing sekaligus testing dilakukan terhadap 23 warga yang diduga kuat memiliki kontak erat.
"Kami sudah melakukan tracing terhadap 23 warga. Dari jumlah itu kita bagi dua kelompok itu menjalani testing PCR dan swab Antigen," kata Arbani kepada wartawan, Sabtu (15/1/2022).
"Dari 23 kita bagi menjadi dua kelompok, yakni 17 orang dengan kontak erat, dan 6 orang hanya pernah berhubungan. 17 Orang jalani tes PCR dan 6 antigen. Untuk antigen hasilnya negatif, sementara yang PCR masih belum keluar hasilnya," sambung Arbani.
Arbani mengungkapkan, dari hasil tracing ikut diketahui pasien positif Omicron diduga terpapar dari suaminya, yang seringkali bepergian ke luar kota.
"Ada dugaan pasien Omicron terpapar dari suaminya yang sering bepergian ke luar kota. Suaminya sempat menjalani perawatan di RS Kota Malang, tetapi sekarang sudah KRS (keluar rumah sakit)," ungkap Arbani.
Menurut Arbani, suami dari pasien positif Omicron berdomisili di wilayah Kota Malang. L (30), pasien positif Omicron sehari-harinya sering singgah di rumah ibunya di Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, bersama putranya.
"Suaminya domisili Kota Malang, namun sehari-hari pasien positif Omicron tinggal bersama ibunya di Banjararum dengan putranya. Nyonya L dalam kondisi hamil saat ini," tuturnya.
Simak Video: Micro Lockdown di Krukut, Lurah Jelaskan Kondisi Warga Terpapar Covid-19
(fat/fat)